Setali tiga uang dengan Deolipa, pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak ikut membantah cerita soal asusila tersebut.
Ia pun menyalahkan sosok Kuwat Maruf sebagai orang yang paling berpengaruh di kasus pembunuhan Brigadir J.
"Kuwat, si orang psikopat ini bilang Yosua menggendong ibu tanggal 4, lalu tanggal 7 ada di kamar.
Orang mana yang sudah digendong, masih mau berdua di kamar, itu kejanggalan pertama,"
"Yosua itu nyetrika pakaian anak-anak bu Putri, sudah sampai segitu diberi kepercayaannya. Jadi itu omong kosong lah," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.
"Sekarang semua tuduhan sudah mau mengerucut ke arah 340 dan 338.
Tidak ada cara lain ibu Putri dalam rangka meringankan hukumannya, adalah dengan memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya.
Kita buktikan nanti di persidangan, apakah hal tersebut, skema mereka akan meringankan atau memberatkan," kata Martin Lukas Simanjuntak.
"Kata-kata mengatakan kekerasan seksual anak muda kepada orangtua.
Kemudian istri jenderal pula, itu enggak ngejual enggak kegigit ke publik, percuma, enggak akan dapat simpati publik, malah dapat hujatan, dan itu juga kebohongan," sambungnya.
Terkait dengan pengakuan Putri Candrawathi soal menjadi korban asusila Brigadir J, Martin memberikan peringatan.