Dijelaskan bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, almarhum kerap dipercaya untuk urusan belanja rumah tangga keluarga Ferdy Sambo.
"Untuk belanja buat rumah tangga (Irjen Ferdy Sambo), dia (Brigadir J) yang dipercayakan. Masa dia sekeji itu, enggak mungkin !" kata Rohani Simanjuntak dulu sebelum terungkap Ferdy Sambo jadi dalang pembunuhan.
Senada dengan kesaksian keluarga Brigadir J, Hotman Paris sempat mengungkap dugaannya soal aliran uang mencurigakan dari rekening almarhum.
Dugaan ini diungkapkan Hotman Paris berdasarkan pengalamannya sendiri.
Hotman Paris menganalogikan kasus berpindahnya uang Rp200 juta di rekening Brigadir J dengan kondisi sehari-harinya.
Dalam analisanya itu, Hotman Paris mengurai pendapat dan pengalamannya.
Hotman meyakini uang Rp 200 juta bukanlah milik pribadi Brigadir J.
Menurut Hotman Paris, analisa terkait uang Rp 200 juta itu akan membuka tabir isu miring lainnya perihal sosok Ferdy Sambo.
Dikatakan Hotman Paris, kasus kematian Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo semakin mengerucut, termasuk sejumlah puzzlenya.
"Salah satu contoh adalah uang sebesar Rp 200 juta yang berpindah dari rekening almarhum ke rekening ajudan lain setelah almarhum tiga hari meninggal, kok bisa ?" kata Hotman Paris dilansir dari akun Instagram-nya, Selasa (23/8/2022).
Bukan uang tabungan, Hotman Paris meyakini uang Rp 200 juta di rekening Brigadir J yang hilang itu adalah uang kas keluarga Ferdy Sambo.
"Ternyata belakangan ketahuan, uang tersebut adalah memang uang kas keluarga itu ( Ferdy Sambo) dan uang kas untuk keperluan ajudan untuk kebutuhan sehari-hari, untuk belanja, makan," imbuh Hotman Paris.
Rupanya, Hotman Paris melakukan cara yang sama dilakukan seperti keluarga Ferdy Sambo sebab uang tersebut diduga Hotman Paris adalah uang dari Ferdy Sambo yang dikirimkan ke Brigadir J.
"Itu persis sama seperti Hotman. Hotman itu hampir tiap minggu transfer uang ke rekening salah satu staf akunting saya, kurang lebih Rp 100 juta tiap minggu.
Dan itu dipakai oleh staf akunting saya untuk keperluan kalau saya tidak ada misalnya tiket pesawat, mengubah tiket pesawat, atau kirim uang ke mana-mana uang kecil," ungkap Hotman Paris.
Bagi Hotman Paris, dugaan soal uang ratusan juta tersebut adalah uang kas dari Ferdy Sambo adalah yang paling masuk akal.
"Jadi memang sengaja uang tersebut saya taruh atas nama staf akunting, semacam yang kas, bahkan buku tabungan itu bisa diakses oleh dua tiga orang staf saya sehingga kalau satu berhalangan, yang lain bisa mencairkan uang tersebut atau bisa transfer," ujar Hotman Paris.
Karena Hotman Paris pun melakukan cara yang sama yakni rutin mengirimkan uang ratusan juta kepada staf keuangan atau orang kepercayaannya.
"Ternyata hal yang sama terjadi juga di keluarga Sambo, di mana uang Rp 200 juta ditaruh atas nama almarhum, Brigadir J, juga bisa diakses ajudan lain. Jadi itu sudah menjawab satu pertanyaan lain," sambungnya.
(*)
Source | : | TribunnewsBogor.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar