Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 28 Agustus 2022, regulator nuklir Hongaria telah memberikan izin konstruksi untuk dua reaktor baru di pembangkit listrik tenaga nuklir Paks.
Dilansir CNN, reaktor akan dibangun Rosatom Rusia berdasarkan kesepakatan 2014 yang ditandatangani antara Budapest dan Moskwa.
Meskipun mengalami penundaan yang serius, proyek tersebut, yang diberikan tanpa tender kepada Rosatom, sering disebut-sebut sebagai bukti hubungan hangat antara Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam sebuah keputusan di situsnya Kamis (25/8/2022) malam, Otoritas Energi Nuklir Hungaria mengatakan pembangkit listrik 2 gigawatt yang dibangun Rusia di Paks dapat diperluas dengan dua reaktor baru, sambil menunggu izin lebih lanjut.
Hongaria bertujuan untuk memperluas Paks dengan dua reaktor VVER buatan Rusia, dengan kapasitas masing-masing 1,2 gigawatt.
Energi nuklir tidak dikenakan sanksi Uni Eropa.
Rencana untuk dua blok baru di Paks melayani kepentingan strategis Hongaria, Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto mengatakan setelah pertemuan pada bulan Mei dengan kepala eksekutif Rosatom.
Pabrik Paks sekarang memiliki empat reaktor VVER 440 kecil buatan Rusia dengan kapasitas gabungan sekitar 2.000 megawatt yang mulai beroperasi antara tahun 1982 dan 1987.
(*)