GridHot.ID - Sosok Isra Mashel beberapa waktu lalu menjadi sorotan.
Pasalnya, remaja SMA itu berhasil menjadi anggota Paskibraka dalam upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, 17 Agustus 2022 lalu.
Mengutip tribunbanten.com, Isra Mashel Arifin merupakan siswa SMA Lab School Cirendeu, Kota Tangerang Selatan.
Pria kelahiran Jakarta, 12 Januari 2007 itu berhasil terpilih menjadi salah satu tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Nasional Tahun 2022, perwakilan dari Provinsi Banten.
Diketahui, Isra bertugas dalam tim Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, 17 Agustus 2022.
Isra diketahui masuk sebagai Tim Pancasila Sakti pada upacara penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka.
Dia menjadi salah satu dari tiga orang yang bertugas untuk menurunkan bendera. Isra bertugas sebagai pembentang bendera.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, pengacara Sandy Arifin merasa bangga dan sempat menangis haru melihat putranya, Isra Mashel menjadi anggota Paskibraka dalam upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, 17 Agustus 2022.
Terkenal tanpa bantuan popularitas ayahnya, sosok Isra Mashel Arifin, sukses mencuri perhatian dan sampai membuatnya ramai diperbincangkan di media sosial.
Sempat tak menyadari putranya mendadak populer di media sosial, sebagai seorang ayah Sandy mengaku sempat menangis melihat putranya berdiri tegap diantara tim Paskibraka Nasional 2022.
"Nangis sih, apalagi waktu itu sama mamanya, mau pingsan-pingsan," kata Sandy dikutip dari YouTube Brownis Trans tv.
Keluarga Sandy merasa bersyukur, putra mereka bisa membuat bangga seluruh anggota keluarga.
"Terharu. Alhamdulillah Isra udah buat kita sekeluarga bangga," imbuh ibunda Isra, Eka Pujie.
Melihat putranya menjadi anggota Paskibraka Nasional 2022, Sandy tahu betul perjuangan Isra untuk bisa sampai di titik itu tidak mudah.
Disaat PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan karena pandemi Covid-19, Isra tetap belajar baris berbaris meskipun hanya melalui Zoom.
"Waktu itu PSBB, di rumah (latihan) pakai zoom, jadi kalau Sabtu Minggu, diajak jalan-jalan dia bilang 'ayah aku enggak mau jalan, aku mau latihan paskib,'" ujar Sandy.
"'Di mana lagi PSBB gini,' (dijawab) di atas, di kamar, jadi latihannya pakai zoom," imbuh Sandy.
Diakui Sandy, putranya itu memang sudah tertarik dengan kegiatan baris berbaris sejak SD.
Bahkan saat SMP, Isra sudah ikut paskibraka, dan baru kemudian duduk di bangku SMA Isra mendaftarkan diri menjadi Paskibraka Nasional.
Terpilih sebagai anggota Paskibraka Nasional perwakilan provinsi Banten, Isra sempat tak bisa bertemu orang tuanya selama 45 hari.
Karena itu, momen Isra bertugas di Istana Merdeka menjadi momen mengharukan bagi Sandy dan istrinya.
"Jadi waktu di sana aku enggak bisa ngomong enggak bisa makan, minum, pokoknya doain sampai dia selesai," kata Eka.
"Udah selesai dia membentang (bendera), baru bisa lega," lanjut Eka.
Isra diketahui masuk sebagai Tim Pancasila Sakti pada upacara penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka.
Dia menjadi salah satu dari tiga orang yang bertugas untuk menurunkan bendera.
Bertugas sebagai pembentang bendera, Isra mewakili Provinsi Banten. (*)