Peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu celah keamanan internet) Afif Hidayatullah memastikan data yang dibagikan seorang pengguna bernama "Bjorka" ini valid.
Hal itu ia simpulkan berdasarkan penelusuran acak untuk beberapa sampel NIK dan nomor HP yang dibagikan secara cuma-cuma, yang jumlahnya mencapai 2 juta sampel data.
2. Puluhan ribu data pegawai Kemenkumham Bocor
Sebuah unggahan yang menampilkan adanya dugaan kebocoran data pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), viral di media sosial.
Unggahan itu bersumber dari laman breached.to, laman yang sama yang menyorot dugaan peretasan data beberapa instansi pemerintah sebelumnya.
Dalam laman itu, sebuah akun bernama WaterAndCoffe mengklaim memiliki lebih dari 85.000 data pegawai Kemenkumham dan 800 MB data pribadi.
Data-data tersebut berisi Nomor Induk Pegawai (NIP), nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), ERP, dan nomor rekening.
Akun itu juga menyertakan bukti tangkapan layar data yang dimilikinya.
Dalam bukti tangkapan layar itu, ia memiliki data rekaman absensi pegawai mulai akhir 2021 hingga awal 2022.
Selain itu, akun itu juga menyertakan bukti data diri yang dilengkapi dengan foto pegawai Kemenkumham.
Bahkan, ada nama Menkumham Yasonna H Laoly dan wakilnya Edward Omar Sharif Hiariej dalam data yang bocor tersebut.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar