GridHot.ID - Kasus mutilasi empat warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua, menjadi perhatian banyak pihak.
Dilansir dari Antaranews.com (29/8/2022), Direskrimun Polda Papua Kombes Pol. Faizal Rahmadani mengatakan pelaku mutilasi itu adalah empat orang warga sipil dan enam anggota TNI AD.
Empat warga sipil yang menjadi pelaku mutilasi itu antara lain APL alias Jeck, DU, R, danRMH.
Adapun enam anggota TNI ada yang menjadi pelaku pembunuhan antara lain Mayor Inf. HF, Kapten Inf. DK, Praka RR, Pratu RAS, Pratu PC, dan Pratu R.
Faizal Rahmadani menduga motif pembunuhan keempat warga sipil itu karena faktor ekonomi. Pasalnya, sebelumnya para pelaku menawarkan dua pucuk senjata api seharga Rp250 juta.
Terbaru, dilansir dari Kompas.com (1/9/2022), oknum anggota TNI yang terlibat dalam kasus mutilasi empat warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua, bertambah dua orang. Keduanya diduga ikut menikmati uang senilai Rp250 juta.
"Dari hasil pendalaman yang dilakukan, ada dua orang lagi yang kami periksa. Keduanya ikut menikmati uang hasil tindak pidana itu," kata Andika di Mimika, Rabu (31/8/2022) malam.
Dia menegaskan, saat ini total ada delapan oknum anggota TNI yang diduga kuat terlibat mutilasi. Dari jumlah tersebut, enam orang telah menjadi tersangka.
"Jadi total ada delapan orang, enam sudah tersangka, sementara dua orang masih dalam pendalaman karena menerima uang hasil rampokan itu," kata dia.
Kronologi
Kasus mutilasi di Mimika bermula saat pelaku berpura-pura menjual senjata api hingga korban tergiur.
Korban lalu datang dengan membawa uang Rp250 juta.
Para pelaku lalu membunuh dan memutilasi korban dan membuang jasad mereka dalam enam karung di sekitar Sungai Kampung Pigapu.
Uang Rp250 milik korban dirampas oleh para pelaku.
Tiga jenazah ditemukan, satu di antaranya simpatisan KKB Papua
Dilansir dari Kompas.com, tiga jenazah korban mutilasi ditemukan di kawasan Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten, Mimika, Papua.
Jenazah tersebut ditemukan di hari yang berbeda yakni Jumat (26/8/2022) dan Sabtu (27/8/2022).
Sedangkan satu jenazah ditemukan pada Senin (29/8/2022) malam.
Kini ada satu jasad lagi yang masih dicari.
Dua korban yang ditemukan telah teridentifikasi. Mereka adalah simpatisan KKB Papua dan seorang kepala kampung di Nduga.
Jokowi perintahkanPanglima TNI usut tuntas
Presiden Jokowi telah memerintahkan Panglima TNI mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Jokowi tak ingin kepercayaan warga pada TNI pudar karena masalah tersebut.
"Proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar. Saya kira yang paling penting usut tuntas dan proses hukum," katanya.
Presiden juga telah memerintahkan Panglima TNI Andika Perkasa turun tangan.
"Saya perintahkan Panglima TNI untuk membantu proses hukum," ujar dia.(*)