“China akan dengan tegas mengambil tindakan balasan yang sah dan diperlukan sehubungan dengan perkembangan situasi,” kata Liu.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan, paket itu telah dipertimbangkan selama beberapa waktu dan dikembangkan melalui konsultasi dengan anggota parlemen Taiwan dan AS.
Reuters melaporkan bulan lalu bahwa pemerintahan Biden merencanakan peralatan militer baru untuk Taiwan.
Peralatan itu akan menopang sistem militer Taiwan saat ini dan memenuhi pesanan yang ada, tetapi tidak menawarkan kemampuan baru.
Pentagon mengatakan, peralatan dan dukungan yang diumumkan pada Jumat tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut.
Tentara mensimulasikan perbaikan kendaraan yang rusak selama latihan anti-invasi untuk menguji kesiapan menjelang Tahun Baru Imlek, di Taichung, Taiwan 17 Januari 2019.
Sejumlah pejabat AS menurutkan, potensi penjualan peralatan militer tersebut tidak mencerminkan perubahan dalam kebijakan terhadap Taiwan.
“Penjualan yang diusulkan ini adalah kasus rutin untuk mendukung upaya berkelanjutan Taiwan untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS yang meminta namanya disamarkan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengucapkan terima kasih atas persetujuan potensi penjualan peralatan militer dari Kementerian Luar Negeri AS. Pihaknya menambahkan, kegiatan "provokatif" China baru-baru ini merupakan ancaman serius dan penjualan senjata akan membantunya menghadapi tekanan militer dari Beijing.
“Pada saat yang sama, itu juga menunjukkan bahwa itu akan membantu negara kita memperkuat kemampuan pertahanannya secara keseluruhan dan bersama-sama menjaga keamanan dan perdamaian Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan.
Presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan Rupert Hammond-Chambers menyampaikan, organisasinya menentang apa yang disebutnya "pendekatan terbatas" untuk penjualan senjata ke Taiwan.
“Seperti yang ditunjukkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA China) baru-baru ini, pulau itu (Taiwan) menghadapi berbagai ancaman yang membutuhkan berbagai kemampuan,” kata Hammond-Chambers.