Gridhot.ID - Peperangan antara China dan Taiwan memang bisa meletus sewaktu-waktu.
Berdasarkan hasil analisis, peperangan China dengan Taiwan bisa berdampak jauh lebih buruk daripada Rusia dengan Ukraina.
Dikutip Gridhot dari Kontan, tidak seperti Rusia atau Ukraina, sektor manufaktur pembangkit tenaga listrik China sangat terkait dengan ekonomi di mana-mana, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.
Laut di sekitar China dan Taiwan adalah beberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Gangguan masa perang dari semua perdagangan itu akan menghancurkan segalanya.
Perdagangan yang dijalani Amerika Serikat dan China saja berhasil memutar uang sebesar 656 miliar US Dollar per tahun.
Namun, Amerika kini malah jadi salah satu unsur utama yang bisa membuat Taiwan China pecah perang.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kementerian Luar Negeri AS menyetujui potensi penjualan peralatan militer senilai 1,1 miliar dollar AS ke Taiwan.
Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon mengumumkan paket tersebut pada Jumat (2/9/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
Penjualan tersebut termasuk rudal Sidewinder dengan biaya sekitar 85,6 juta dollar AS, rudal anti-kapal Harpoon sekitar 355 juta dollar AS dan dukungan untuk program radar pengawasan Taiwan untuk diperkirakan 665,4 juta dollar AS.
Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington Liu Pengyu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa potensi penjualan senjata sangat membahayakan hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.