Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pentolan KKB Papua Damianus Magai Yogi Dituding Jadi Kaki Tangan TNI-Polri, Ini Sosoknya yang Pernah 1 Tahun Jabat Panglima Tertinggi TPNPB-OPM

Desy Kurniasari - Senin, 05 September 2022 | 16:00
Damianus Magai Yogi, yang dikenal sebagai Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Mardeka ( TPNPB-OPM) KKB Papua
facebook

Damianus Magai Yogi, yang dikenal sebagai Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Mardeka ( TPNPB-OPM) KKB Papua

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus menjadi sorotan publik.

Bahkan, diketahui jika hingga kini, KKB Papua masih terus melakukan pergerakan.

Teror-teror pun masih terus menghantui masyarakat sipil di Bumi Cenderawasih.

Mengutip Pos-kupang.com, Damianus Magai Yogi, yang dikenal sebagai Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Mardeka ( TPNPB-OPM), dituding sebagai agen TNI Polri di Papua.

Seperti diberitakan Pos-kupang.com sebelumnya, tudingan itu disampaikan Komnas TPNPB-OPM melalui siaran pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM mengenai sidang istimewa TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya, Rabu 10 Agustus 2022, sebagaimana diunggah akun YouTube Rimbah Hutan 61.

Disebutkan bahwa sidang istimewa itu digelar pada Selasa 9 Agustus 2022 dengan agenda pemilihan Panglima TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya untuk menggantikan Ayub Waker yang telah meninggal dunia.

Selain itu, dua pucuk pimpinan, Wakil Panglima TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya Sabinus Waker dan Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya Gusby Waker yang sudah tidak aktif dan sudah bergabung dengan West Papua Army ( WPA).

"Wakil Panglima Sabinus Waker serta Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya Gusby Waker telah meninggalkan tanggung jawab kemudian bergabung ke WPA di bawah Komando Damianus Magai Yogi yang merupakan agen TNI/Polri," demikian siaran pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM.

Disampaikan juga bahwa Kodap VIII Intan Jaya sudah mengirim laporan pada Juni 2022. Isi laporan, bahwa Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Sabinus Waker dan Komandan Operasi Gusby Waker sudah bergabung dengan WPA.

TPNPB Kodap VIII Intan Jaya juga telah mengirim bukti foto dan video di mana Gusby Waker telah dilantik sebagai Komandan Operasi Umum WPA pada 1 Juli 2022.

Mengenai Demianus Magai Yogi yang dituding sebagai kaki tangan TNI-Polri hingga berita ini belum informasi mengenai respons Damianus Magai Yogi atas tudingan tersebut.

Baca Juga: Polda Papua Masih Selidiki Hubungan Korban dengan KKB Papua, Kasus Mutilasi yang Dilakukan Oknum TNI Buat Jenderal Andika Perkasa dan Prabowo Subianto Dipanggil Komisi I DPR

Yang pasti bahwa Damianus Magai Yogi adalah Panglima Tertinggi TPNPB-OPM yang terpilih pada 2021 lalu.

Damianus Magai Yogi terpilih sebagai panglima Tertinggi TPNPB OPM West Papua (Papua Barat) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Paniai pada Agustus tahun lalu, seperti dilansir dari Kabarmapeega.com.

Sebelumnya, Damianus Magai Yogi bertugas sebagai pimpinan KKB di Kabupaten Paniai.

Terkait dengan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi TPNPB OPM, Damianus Magai Yogi menjadi sorotan baru-baru ini.

Ia dikabarkan menyetujui tawaran pemerintah Indonesia untuk berdialog guna menyelesaikan konflik di di Papua.

Kabar itu diketahui dari video yang kini viral di media sosial (medsos). Dari video itu terungkap tawaran dari orang nomor satu Indonesia untuk menyelesaikan masalah di Papua dengan cara dialog.

Tangkapan kamera, Damianus Magaiyogi Panglima Tertinggi TPNPB-OPM
TNPPB News

Tangkapan kamera, Damianus Magaiyogi Panglima Tertinggi TPNPB-OPM

Hanya dengan dialog, semua persoalan di Papua bisa diselesaikan tanpa harus mengorbankan jiwa dan raga.

Masih dari video yang viral itu diketahui bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi itu, mendapat respons yang baik dari Damianus Magai Yogi.

Hanya saja, pria bertubuh tegap itu memberikan beberapa catatan penting kepada Presiden Jokowi bila hendak menggelar dialog.

Melalui catatan penting itu, Damianus Magai Yogi mengungkapkan bahwa dialog tersebut bukan atas dasar keinginan untuk berbaik-baikan dengan Indonesia.

Dialog itu senantiasa berpijak pada arah perjuangan Papua selama ini, yaitu lepas dari Indonesia yang disebutnya sebagai penjajah.

Baca Juga: Rela Hilangkan Nyawa Demi Putus Cerai dari NKRI, Ini Dia Asal-usul KKB Papua, Kelompok Kriminal yang Tak Segan Teror Warga Sipil Bahkan Peneliti yang Datang Baik-baik Pun Pernah Dibunuh

Jika dialog hanya dilakukan demi kepentingan poros Jakarta-Papua, maka sebaiknya perang dilanjutkan dan dialog diabaikan, katanya.

Akan tetapi, kata Magai Yogi, apabila dialog itu demi mewujudkan target perjuangan Papua, maka itu diterima dengan hati gembira.

Syarat lainnya, menurut Damianus Magai Yogi, yang memfasilitasi dialog tersebut bukan Indonesia atau Papua tetapi PBB.

Menurut dia, peran PBB sangat penting karena hanya PBB yang menentukan sah tidaknya perjuangan TPNPB-OPM selama ini.

Selain PBB, tandas Damianus Magai Yogi, harus diundang pula negara lain sebagai saksi atas dialog tersebut.

Lantas, apakah Presiden Jokowi menyetujui semua syarat yang dipatok panglima tertinggi TPNPB-OPM?

Apakah Damianus Magai Yogi juga setuju usulan Presiden Jokowi jika menawarkan cara lain dalam menyelesaikan masalah Papua?

Sebagai sosok yang dikenal sangat dekat dengan rakyat, Presiden Jokowi tentu lebih memikirkan nasib rakyat Papua ketimbang hal yang lain.

Apalagi pendekatan pembangunan daerah itu juga sedang dilakukan Presiden Jokowi walau mendapatkan perlawanan dari kalangan tertentu di Papua.

Baca Juga: 4 Korban Dimutilasi Jadi 6 Karung, Detik-detik Perwira TNI Jebak dan Bunuh Pendukung KKB Papua Secara Sadis Terungkap, Modusnya Jual Senjata Padahal Incar Uang Ratusan Juta

Akan tetapi, apakah TPNPB-OPB juga searah dengan konsep pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini?

Jika yang dipikirkan hanyalah Papua merdeka, maka apa pun tawaran pembangunan yang disuguhkan, sulit rasanya diapresiasi oleh TPNPB-OPM.

Apalagi selama ini TPNPB-OPM terus memprovokasi masyarakat dengan janji-janji muluk bila Papua sudah merdeka.

Bahkan kepada rakyat Papua, TPNPB-OPM juga menuding para pihak yang disebutnya telah merebut hak kemerdekaan rakyat Papua.

Tudingan itu dialamatkan juga kepada Amerika Serikat yang disebutnya telah bersekongkol dengan Indonesia sehingga kemerdekaan Papua tak terwujud sampai sekarang.

Persekongkolan kedua negara itu, katanya, lebih pada hal tambang emas yang dikelola Freeport selama ini.

Bahkan disebutkan pula bahwa golden agreement yang pernah ditandatangani bersama antara Indonesia-Amerika Serikat menjadikan Papua melarat sampai sekarang.

Sebab, melalui Golden Agreement tersebut, penambangan emas oleh Freeport senantiasa berlangsung sampai hari ini.

Sementara black campign lain yang disebarkan TPNPB-OPM dengan maksud menyerang Indonesia, adalah Perintah Trikora dari Presiden Soekarno puluhan tahun yang lalu.

Salah satu item yang digelorakan TPNPB-OPM melalui video yang viral di media sosial adalah perintah Presiden Soekarno yang termuat dalam Trikora.

Perintah itu adalah gagalkan negara boneka buatan Belanda di Papua. Kibarkan bendera merah putih dan bersiap-siap untuk mobilisasi guna mengambil alih kekuasaan.

Baca Juga: 3 Peluru Bersarang di Tubuhnya, Karyawan PT MUJ Tewas Ditembak KKB Papua, Korban Hanya Pekerja Proyek Tapi Dituduh Mata-mata dari Militer Indonesia

Dari video yang viral itu TPNPB-OPM juga menuding Indonesia yang disebutnya sebagai negara kolonial atas Papua.

Karena itu, TPNPN-OPM melarang seluruh rakyat Papua mengikuti semua kegiatan politik yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Yang kami perjuangkan saat ini adalah Papua merdeka. Bukan untuk mendapatkan daerah otonomi khusus yang dihadiahkan Indonesia," kata Panglima KKB, Egianus Kogoya dalam video viral lainnya.

Meski TPNPB-OPM terus mencerca Indonesia dengan berbagai tudingan, namun sampai saat ini Indonesia tak henti-hentinya membangun Papua dengan berbagai program.

Hanya saja, semua niat baik pemerintah Indonesia atas Papua umumnya tak diterima baik oleh TPNPB-OPM.

TPNPB-OPM takut karena jika pembangunan yang dirancang pemerintah Indonesia itu tak digagalkan, maka seluruh rakyat Papua dikhawatirkan senang dengan Indonesia.

Padahal yang ditargetkan TPNPB-OPM adalah Papua merdeka supaya mereka secara leluasa mengatur diri sendiri.

Sementara itu, dilansir dari tribunmanado.co.id, Kelompok separatis KKB di Papua akhirnya menanggapi pembunuhan warga simpatisan KKB di Mimika oleh oknum TNI beberapa waktu lalu.

Pihak KKB merasa tak terima simpatisannya dimutilasi oleh oknum TNI dan mengaku mereka akan melakukan pembalasan.

Juru bicara TPNPB OPM atau KKB Papua, yakni Sebby Sambom melontarkan ancaman terhadap aparat TNI, dengan menjelaskan rencana balas dendam dari kelompoknya.

Sebelumnya, terungkap sosok oknum TNI AD diduga terlibat mutilasi 4 pendukung KKB Papua serta merampas uang korban Rp 250 juta.

Baca Juga: Sok-sokan Hadang Prajurit yang Sedang Meniti Jalan di Tengah Pedalaman Hutan, KKB Papua Malah Keok Total Dihabisi Aparat, Sudah Pecicilan di Kandang Sendiri Tetap Saja Kalah Cuma Buang-buang Amunisi

Dua oknum perwira TNI AD itu berpangkat Mayor dan Kapten. Sedangkan bawahannya pangkatnya beragam, yakni satu Praka dan tiga Pratu.

Pembunuhan secara sadis itu terungkap ketika warga menemukan mayat para korban di sungai yang kemudian diinvestigasi oleh jajaran Polda Papua dan Kodam Cenderawasih.

Pembunuhan secara keji itu sudah didengar oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Kedua petinggi TNI itu pun memerintahkan kepada Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa untuk mengusut tuntas.

Saat ini, keenam prajurit TNI yang diduga terlibat sudah ditahan. Sedangkan 3 warga sipil yang terlibat sudah ditangkap oleh Polda Papua.

"Di tahanan Pomdam Cendrawasih," ujar Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspomad) Letnan Jenderal Chandra W Sukotjo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (29/8/2022) sore.

"Puspomad telah mengirimkan tim penyidik untuk membantu Pomdam," kata Chandra.

Daftar terduga pelaku mutilasi dari TNI AD yakni Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC, dan Pratu R.

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan salah satu korban mutilasi merupakan simpatisan KKB di Nduga.

"Dari hasil penyelidikan diketahui salah satu korban berinisial LN adalah jaringan dari simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika," kata Faizal dalam wawancara bersama KompasTV.

Melansir Surya.co.id, kasus mutilasi warga simpatisan KKB Papua oleh oknum TNI membuat marah pihak TPNPB-OPM.

Baca Juga: KKB Papua Ancam Mutilasi Prajurit TNI, Benny Wenda Koar-koar Ajukan 4 Tuntutan, Petinggi OPM: Ini Bukan Pertama Kali Sungai Digunakan Sebagai Makam!

Mereka ingin membalas dendam dengan berencana melakukan hal serupa terhadap anoggota TNI atau pun aparat keamanan lainnya dari pihak Indonesia di Papua.

Rencana balas dendam ini diungkapkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui akun Twitter.

Sebby Sambom dalam unggahannya juga membagikan beberapa berita media online mengenai mutilasi warga Papua.

"TPNPB bersama rakyat bangsa Papua akan lakukan pembalasan dengan cara yang sama," kata Sebby Sambom.

Dia mengatakan TPNPB-OPM mengutuk aksi prajurit TNI yang seharusnya menjaga rakyat Indonesia itu. (*)

Source :Pos-Kupang.comTribunmanado.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x