Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Sukarelawan Ukraina Mark Ayres menembakkan lebih dari 2.000 peluru dari senapan mesin PK rancangan Soviet pada hari pertama serangan balasan terhadap Rusia.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 9 September 2022, mantan tentara Inggris itu bekerja dengan unit pengintai militer Ukraina dalam pertempuran untuk merebut kembali wilayah selatan Kherson.
"Pertempuran itu cukup intens, banyak dan banyak penembakan," kata Ayres, 48, kepada CNN.
"Kami berjuang sangat keras, dan kami mengambil posisi Rusia yang seharusnya kami ambil."
Ayres menderita luka pecahan peluru parah di kaki kirinya pada hari kedua serangan balasan, bersama dengan empat orang lainnya yang terluka dari unitnya.
Namun terlepas dari korban di garis depan, dia mengatakan pasukan Ukraina membuat kemajuan yang lambat tapi pasti di lapangan.
"Itu tidak akan cepat; sulit, pertarungan lambat, meter demi meter, posisi demi posisi, karena kami tidak memiliki sumber daya untuk melakukan serangan kilat besar-besaran, dengan banyak artileri dan baju besi," kata Ayres.
"Jadi kita harus melakukannya dengan cerdas, dan berusaha melakukannya (dengan) mempertahankan sebanyak mungkin (sedikit) korban."
Sejauh ini, Ukraina mengklaim telah mengambil beberapa pemukiman di wilayah Kherson selama serangan, keuntungan yang menurut para ahli intelijen Inggris kemungkinan dicapai dengan "tingkat kejutan taktis".