Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyampaikan, kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap harga barang ataupun produk ritel yang pada akhirnya akan berdampak terhadap daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah bawah.
Tetapi, Alponzus menyakini pemerintah sudah memahami hal tersebut, sehingga pemerintah sudah merencanakan dan bahkan sudah merealisasikan berbagai subsidi dan bantuan sosial (bansos) untuk menopang daya beli masyarakat agar tidak terpuruk terlalu dalam.
Diketahui, pemerintah telah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Pengumuman kenaikan BBM subsidi disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang satu meja dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, yang disiarkan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Tampak hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang juga duduk dalam satu meja dengan Jokowi.
Kini harga BBM subsidi mulai hari itu pukul 14.30, jenis Pertalite dari Rp7650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.
Kemudian, Solar menjadi menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya seharga Rp5.150 per liter.
(*)