Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Saat Ratu Elizabeth II meninggal, takhta Kerajaan Inggris langsung diserahkan dan tanpa upacara kepada pewaris, Pangeran Charles atau Pangeran Wales.
Dilansir Gridhot.ID daria artikel Kontan.co.id, 9 September 2022, saat menjabat sebagai Raja Inggris, Pangeran Charles pun bergelar Raja Charles III.
Sementara gelar untuk Camilla, istri Charles, adalah permaisuri, istilah yang digunakan untuk pasangan raja.
Namun, ada beberapa prosedur praktis dan tradisional yang harus dilalui Pangeran Charles untuk dinobatkan sebagai Raja Inggris.
Lantas, kapan upacara resmi penobatan Raja Inggris akan digelar dan bagaimana prosesinya?
Kapan upacara resmi Raja Charles III?
Dirangkum dari laman BBC.com, diperkirakan secara resmi Charles diumumkan sebagai Raja Charles III pada Sabtu, 10 September 2022.
Upacara tersebut akan dilakukan di Istana St James di London di depan Dewan Aksesi.
Dewan ini terdiri dari sekelompok anggota parlemen senior, beberapa pegawai negeri senior, komisaris tinggi Persemakmuran, dan Wali Kota London.
Dewan Aksesi akan membacakan Proklamasi Aksesi.
Kata-kata proklamasi dapat berubah, tetapi secara tradisional adalah serangkaian doa dan janji, memuji pemimpin sebelumnya Ratu Elizabeth II dan menjanjikan dukungan untuk Raja Charles III.
Proklamasi ini kemudian ditandatangani oleh sejumlah tokoh senior termasuk Perdana Menteri, Uskup Agung Canterbury, dan Lord Chancellor.
Dalam upacara ini juga akan menyebutkan hal apa yang mungkin telah diubah, ditambahkan, maupun diperbarui sebagai tanda masuknya era baru.
Deklarasi pertama Raja Charles III Selanjutnya, Raja Charles III akan menghadiri pertemuan kedua Dewan Aksesi, bersama dengan Dewan Penasihat.
Nantinya, akan ada deklarasi yang dibuat oleh Raja Charles III sejalan dengan tradisi yang berasal dari awal abad ke-18, Raja Charles III akan membuat sumpah untuk melestarikan Gereja Skotlandia.
Setelah peniupan terompet, pengumuman publik akan dibuat menyatakan Charles sebagai Raja Inggris yang baru.
Pengumuman tersebut akan dilakukan dari balkon di atas Friary Court di St James's Palace, oleh seorang pejabat yang dikenal sebagai Garter King of Arms.
Dia akan meneriakkan "God save the King", dan untuk pertama kalinya sejak 1952, lagu kebangsaan akan dimainkan dengan kata-kata "God Save the King".
Salut senjata akan ditembakkan di Hyde Park, Menara London, dan dari kapal angkatan laut.
Sementara proklamasi yang mengumumkan Charles sebagai Raja akan dibacakan di Edinburgh, Cardiff, dan Belfast.
Pemberian mahkota ke Raja Charles III
Titik tertinggi simbolis dari aksesi dan penobatan raja adalah ketika Raja Charles III secara resmi dipakaikan mahkota di kepala.
Namun, hal itu tidak mungkin terjadi segera setelah aksesi Charles karena ada sejumlah persiapan.
Ratu Elizabeth II sendiri naik takhta pada Februari 1952, tetapi baru secara resmi mengenakan mahkota pada Juni 1953.
Selama 900 tahun terakhir, penobatan diadakan di Westminster Abbey.
Raja William Sang Penakluk atau William the Conqueror adalah raja pertama yang dimahkotai di sana, dan Charles akan menjadi raja yang ke-40.
Prosesi akan dilaksanakan sesuai tradisi keagamaan Anglikan yang dilakukan oleh Uskup Agung Canterbury.
Pada puncak upacara, Uskup Agung Cantettbury akan memakaikan Mahkota St Edward di kepala Raja Charles III.
Mahkota tersebut terbuat dari emas murni yang berasal dari 1661.
Raja Charles III akan mengambil sumpah penobatan yang ditonton oleh seluruh dunia.
Di upacara penobatan ini, Raja Charles III akan menerima bola dan tongkat kerajaan sebagai simbol dari peran barunya dan Uskup Agung Canterbury akan memakaikan mahkota emas murni di kepalanya.
Kepala Persemakmuran Raja Charles III pun menjadi pemimpin Persemakmuran, sebuah asosiasi dari 56 negara merdeka dan 2,4 miliar orang warganya.
Untuk 14 negara ini serta Inggris, Raja adalah kepala negara.
Negara-negara ini, yang dikenal sebagai Persemakmuran, adalah Australia, Antigua dan Barbuda, Bahama, Belize, Kanada, Grenada, Jamaika, Papua Nugini, St Christopher dan Nevis, St Lucia, St Vincent dan Grenadines, Selandia Baru, Solomon Kepulauan, Tuvalu.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 9 September 2022, diberitakan sebelumnya, Ratu Elizabeth II meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.
Pengumuman Ratu Elizabeth meninggal disampaikan Istana Buckingham, dikutip Kompas.com dari live update BBC.
Sesaat sebelum sang kepala Kerajaan Inggris meninggal, semua anak Ratu Elizabeth II berkumpul di Kastil Balmoral, Skotlandia, tempat sang ratu diawasi oleh para dokter pada Kamis (8/9/2022).
Tim dokter saat itu menyatakan kekhawatirannya mengenai kesehatan Ratu Inggris tersebut.
Para dokter kerajaan mengumumkan, Ratu Elizabeth II harus tetap berada di bawah pengawasan medis.
Para anggota keluarga Kerajaan Inggris lalu bergegas untuk berada di sisi Ratu Elizabeth II di Kastil Balmoral yang berlokasi di Aberdeenshire.
Semua anak Ratu Elizabeth II yang hadir termasuk Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, Pangeran William, dan Pangeran Edward.
Sementara itu Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, juga menuju Kastil Balmoral untuk berada di sisi Ratu Elizabeth II sebelum meninggal.
Dengan Ratu Elizabeth II meninggal, maka Pangeran Charles (73) akan menjadi penerus takhta Kerajaan Inggris.
(*)
Source | : | Kontan.co.id,KOMPAS.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar