Muncul dalam dua varian – Switchblade 300 dan Switchblade 600.
Yang terakhir lebih berat, memiliki muatan anti-armor, dan dapat menembus tank dengan lebih baik.
Militer AS menggunakan drone Switchblade 300 di Afghanistan melawan Taliban. Mereka menyebut senjata itu sebagai “burung pemarah” atau “lebah berdengung" menurut Wahid Nawabi, CEO AeroVironment kelahiran Afghanistan.
Kemenangan luar biasa yang dicatat oleh amunisi berkeliaran Amerika ini telah menyebabkan efek domino dengan negara-negara seperti Prancis, yang menyatakan minatnya pada Switchblade.
Angkatan Darat Prancis mengatakan pada 13 Juni bahwa dinas tersebut berencana untuk menambah amunisi yang berkeliaran ke dalam inventarisnya dalam enam bulan ke depan.
Sejak tahun 2004, dua seri drone China Aerospace Science and Technology Corporation, CH dan FH telah diekspor ke beberapa negara.
Pendekatan ini telah mengumpulkan data aplikasi yang signifikan, perusahaan mengklaim dalam siaran pers yang diberikan kepada Global Times pada 8 September. (*)