Oleh karena itu, jika ada kebenaran pada klaim yang dibuat oleh Komando Operasi AFU 'Selatan,' peluncur S-400 yang dimaksud dapat dimaksudkan untuk menembakkan rudal darat-ke-udara 9M96E dan 9M96E2, yang masing-masing memiliki jangkauan 40 dan 120 kilometer.
Bersama dengan radar Podlet-K1, yang memiliki jangkauan deteksi maksimum antara 200-300 kilometer, 9M96E dan 9M96E2 dapat digunakan untuk menghancurkan target udara jarak menengah yang terbang rendah.
Ketika ditanya tentang kemungkinan ini, Thakur menjelaskan bahwa S-400 adalah sistem AD berlapis terintegrasi yang dirancang untuk menghadapi spektrum ancaman udara yang luas, dan terdiri dari radar, rudal, EW & sistem komunikasi.
Beberapa di antaranya dapat dioperasikan secara independen atau sebagai bagian dari sistem lain seperti S-300VM (Antey-2500), yang dirancang untuk menghadapi spektrum ancaman AD yang lebih sempit.
“Ada kemungkinan bahwa komponen sistem S-400 dikerahkan di Ukraina yang dibebaskan,” kata Thakur. (*)
Source | : | Eurasian Times |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar