Dari sisi personel, Dadan menyebut penempatan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang biasa bertuga di bandara-bandara, juga masih sangat terbatas.
"Sekarang kami hanya mengisi (Kopasgat) sebanyak 12 pos untuk pengaman bandara wilayah setempat," ucapnya.
Jumlah personel Kopasgat yang telah ditempatkan pun belum memadai bahkan jauh dari ideal.
Dadan menyebut jumlah ideal yang ditempatkan dalam setiap pos adalah 30 personel, namun realita yang ada masih jauh dari data ideal.
"Idealnya untuk di bandara itu 30 personel atau pos untuk pengamanan wilayah bandara, sekarang ada yang diisi hanya 10 orang ada yang 20 orang," tuturnya.
Dengan diskusi yang diselenggarakan IPI di Jayapura, Dadan berharap akan ada tindak lanjut yang bisa diteruskan ke pemerintah pusat dan juga Mabes TNI.
"Keamanan adalah hal yang sangat penting di dunia penerbangan, para penerbang ini bagaimana mau masuk ke satu daerah kalau tidak aman. Setelah diskusi ini, tentu kami sebagai pelaksana bukan penentu kebijakan, nanti dari IPI akan meneruskan ke Kementerian Perhubungan yang mungkin akan diteruskan lagi ke atasan kami di Mabes TNI," kata Dadan.
Mengutip tribun-papua.com, diberitakan sebelumnya, jika Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembaki pesawat komersil milik SAM Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/6/2022).
Insiden penembakan itu terjadi tepat setelah pesawat dengan nomor registrasi PK-SMG mendarat di Bandar Kenyam, sekitar pukul 10.50 WIT.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, peristiwa penembakan itu terdengar di pos Brimob dan Damai Cartenz.
“Ada sekitar 15 rentetan tembakan yang terdengar dari arah bandara,” kata Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, Selasa (7/6/2022).