Selain itu, Erman mengatakan tak ada iming-iming uang serta ancaman dari Ferdy Sambo bila membongkar insiden kematian Brigadir J.
Dalam pertemuan itu, kata Erman, Ferdy Sambo hanya berdiplomasi.
"Dan Sambo juga kayak diplomasi saja, dia gerakin gitu. Mungkin kalau bisa juga di mata batinnya RR dan teman-teman yang lain, bahwa Sambo merasa penyesalan bahwa kami menjadi korban. Jadi kan butuh biaya, mungkin gitu kali. Tapi bukan niat dan bukan apa apa," kata Erman.
Rapat Singkat di Saguling
Fakta adanya pertemuan terkait pembunuhan Brigadir J pernah disinggung eks anak buah Ferdy Sambo lainnya yakni Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Melalui kuasa hukumnya, Ronny Talapessy, Bharada E mengungkapkan adanya rapat singkat yang diikuti seluruh tersangka di rumah pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.
Rapat yang berlangsung sekira 20 menit itu digelar sebelum eksekusi Brigadir J.
Mereka yang hadir dalam rapat singkat itu yakni Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.
Lalu Brigadir RR, Kuat Maruf dan Bharada E yang menjadi eksekutor pembunuhan.
Dari Saguling, seluruh tersangka menuju rumah dinas Jenderal Bintang Dua itu di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan yang berjarak sekitar setengah kilo meter.
Di rumah tersebut, Brigadir J dieksekusi dengan ditembak mati oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.