Tanker untuk TNI AU
Bagi Indonesia, terlebih TNI AU, keberadaan pesawat tanker sangat penting, mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas daratan dan lautan yang luas.
Pesawat tanker memungkinkan pesawat tempur terbang nonstop tanpa harus berhenti di suatu tempat untuk mengisi bahan bakar.
Pesawat Rafale saat melakukan demo.
TNI AU saat ini memiliki pesawat tanker yang dimodifikasi dari pesawat C130 Hercules. Pada 2021 lalu, pesawat tanker seperti KC-130 dan A330 MRTT ini juga ramai disebut akan diakuisisi oleh pemerintah Indonesia.
Namun pada November 2021, Kementerian Pertahanan mengumumkan tengah memesan dua pesawat Airbus A400M yang memiliki konfigurasi multiperan tanker dan angkut.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, A400M merupakan pesawat multiperan yang akan meningkatkan kemampuan taktis udara TNI AU.
Pesawat ini akan memiliki peran penting dalam berbagai misi seperti terjun payung dan transportasi kargo besar.
"Kami juga sedang mempertimbangkan pembelian A400M tambahan dalam waktu dekat, terutama dengan adanya perkembangan A400M di masa depan seperti kemampuan pemadam kebakaran yang sedang kami jajaki bersama Airbus," kata Prabowo dikutip dari Kompas.com.
Menurut Prabowo, di samping kemampuan tanker dan taktisnya, Airbus A400M akan menjadi aset nasional yang berperan penting dalam misi kemanusiaan dan tanggap bencana.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunImages, 14 September 2022,Personel Angkatan Udara Prancis berjalan melewati pesawat tempur multiperan Dassault Rafale (kiri) dan airlifter Airbus A400M (kanan) di apron pangkalan udara Halim Perdanakusuma di Jakarta, sebagai bagian dari demonstrasi penerbangan oleh Angkatan Udara Prancis di atas Selat Sunda pada 12 September 2022.