Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Selasa (13/9/2022) bahwa pihaknya telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Shahed-136 buatan Iran yang digunakan oleh angkatan bersenjata Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kontan.co.id, 15 September 2022, ini merupakan pertama kalinya Kyiv mengklaim telah memusnahkan salah satu perangkat tersebut. Shahed-136 juga dikenal sebagai drone pembunuh buatan Iran.
Melansir Reuters, Ukraina dan Amerika Serikat menuduh Iran memasok drone ke Rusia, sesuatu yang dibantah Teheran.
Pernyataan itu muncul pada saat Kementerian Pertahanan Ukraina memposting gambar dari apa yang tampak sebagai bagian dari pesawat tak berawak yang hancur dengan tulisan "Geran-2" di sampingnya dalam bahasa Rusia.
Ujung sayapnya tampak cocok dengan Shahed-136. Dikatakan pesawat tak berawak, atau kendaraan udara tak berawak (UAV), telah "dihancurkan" di dekat Kupiansk, sebuah kota di wilayah Kharkiv yang baru-baru ini direbut kembali oleh Ukraina.
Pakar militer mengatakan pesawat tak berawak Iran akan berguna bagi Rusia untuk pengintaian dan sebagai amunisi yang berkeliaran yang dapat menunggu waktu mereka dalam menemukan dan menyerang target yang sesuai.
Melansir eurasiantimes.com, berdasarkan laporan media Ukraina, pasukan Ukraina dilaporkan melakukan kontak dengan pesawat tak berawak di dekat Kupiansk selama serangan Kyiv di front timur, yang telah menembus pertahanan Rusia di sekitar Kharkiv.
Pada bulan Juli, intelijen AS telah memperingatkan sebelumnya bahwa Teheran dapat mengirim ratusan pesawat tak berawak ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina.
Meskipun Iran awalnya membantah laporan itu, bos Garda Revolusi paramiliternya baru-baru ini membual tentang mempersenjatai negara yang kuat di dunia itu.
Dalam beberapa dekade terakhir, Iran telah muncul sebagai kekuatan drone yang sangat besar.
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar