Akibatnya, Kepala Kapolsubsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur. Tiga pucuk senjata api yang ada di lokasi dirampas
Lalu, insiden bakutembak juga pecah di Distrik Kiwirok 26 September 2021 dini hari. Satu anggota Satuan Tugas Nemangkawi bernama Bharada Muhammad Kurniadi, gugur dalam insiden ini.
Lamek Taplo terus menebar aksi teror di Pegunungan Bintang sejak tahun 2020. Dari data Polri dan TNI, Lamek terlibat dalam 10 kasus penyerangan terhadap aparat dan warga sipil dalam 18 bulan terakhir.
Serangan kelompok Lamek Tapli mengakibatkan seorang warga dan tiga aparat keamanan meninggal, sedangkan sembilan warga dan sembilan aparat keamanan terluka.
Kelompok Lamek Taplo juga menembak pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil.
Kemudian mereka membakar satu truk dan dua ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Rabu (8/9/2021).
Lamek Taplo serta anggotanya membakar bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Oksibil, Distrik Serambakom pada 5 Desember 2021.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, pihaknya menemukan jerigen ukuran 5 liter yang berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, digunakan KKB melancarkan aksinya.
Menurutnya, diduga gedung sekolah itu sengaja dibakar untuk memancing kedatangan aparat keamanan.
Penghujung tahun 2021, Lamek Taplo Cs menyerang secara memabibuta Pos TNI AD di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo.
Seorang prajurit bernama Serda Putra Rahaldi gugur dalam insiden itu.