GridHot.ID - Penyakit asam lambung merujuk pada kondisi di mana cairan asam di lambung mengalir ke kerongkongan atau pipa makanan.
Saat asam lambung naik, seseorang akan mengalami kejala seperti rasa asam di mulut, kesulitan menelan, sakit dada, sakit tenggookan, suara serak, batuk kering, hingga muntah.
Asam lambung naik bisa membuat tidak nyaman, tetapi biasanya akan sembuh sendiri.
Namun, perubahan pola makan dapat membantu mengurangi gejala asam lambung naik dalam beberapa kasus.
Dilansir dari Medical News Today, minuman seperti teh jahe, jus buah dan sayuran tertentu, serta susu nabati dapat bermanfaat bagi orang yang mengalami asam lambung naik.
Teh jahe
Jahe, rimpang yang mudah ditemukan di dapur ini rupanya dapat membantu mengurangi gejala banyak keluhan gastrointestinal, termasuk asam lambung naik.
Studi menunjukkan bahwa jahe mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan pengosongan lambung.
Tanpa pengurangan tekanan ini, risiko kegagalan sfingter meningkat, memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke pipa makanan.
Selain itu, memastikan perut seseorang dikosongkan secara efektif dapat mengurangi jumlah asam lambung yang ada di saluran pencernaan bagian atas.
Minum teh jahe atau memasukkan jahe ke dalam makanan dapat memberikan sensasi hangat dan menenangkan.
Baca Juga: Asam Lambung Naik Bisa Memperburuk Kondisi Asma, Ini 10 Tips untuk Mencegahnya
Jus buah dan sayuran
Jus buah dan sayuran rendah asam seringkali mengandung senyawa alami yang dapat mengurangi gejala asam lambung naik.
Pilihan yang baik untuk membuat jus meliputi lidah buaya, seledri, wortel. blewah, dan melon.
Susu rendah lemak
Makanan dan minuman dengan kandungan lemak tinggi, seperti susu murni, bisa memperburuk gejala asam lambung.
Jadi,rendah lemak dan susu nabati bisa menjadi pilihan yang baik.
Beberapa susu nabati, seperti susu almon juga bersifat basa. Ini bisa membantu menetralkan asam lambung.
Air
Air dapat membantu pencernaan dan merupakan bagian integral dari kerja tubuh yang tepat.
Tetap terhidrasi secara memadai dapat memastikan lewatnya makanan melalui sistem pencernaan, mengurangi frekuensi refluks asam pasca-makan. (*)
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar