Sebelumnya, Head of Newsroom Narasi Laban Laisila mengungkapkan, korban upaya peretasan tidak hanya kru redaksi, tetapi juga berasal dari bagian lain.
"Bukan hanya bagian dari newsroom, tapi juga ada dari bagian finance, human capital, bahkan support system atau support product Narasi itu ada yang mencoba diakses, mencoba diretas," kata Laban Laisila dalam konferensi pers, Senin (26/9/2022) siang.
Ia menuturkan, sebagian akun media sosial milik kru Narasi log in di perangkat baru, sedangkan sebagian lainnya dimintai akses masuk.
"Sebagian lagi ada yang sudah di-cloning di device barunya tapi sudah di-terminated," ujar Laban.
Ia menjelaskan, percobaan peretasan itu sudah dimulai sejak Jumat (23/9/2022) tetapi baru diketahui pada Sabtu sore di mana seorang produser Narasi tidak bisa mengakses aplikasi WhatsApp.
Selang beberapa jam, seorang manajer pemberitaan di Narasi juga melaporkan bahwa ada percobaan pengambilalihan pada akun Facebook, Instagram, dan Telegram miliknya.
Pada Minggu keesokan harinya, jumlah awak Narasi yang melaporkan upaya peretasan itu semakin banyak.
Tak hanya itu, akun media sosial milik Narasi juga sempat dicoba diretas melalui akun milik salah satu produser.
Narasi TV, kata Laban, mencoba mengamankan dan mengambil alih sejumlah alat komunikasi yang diretas.
"Hingga saat ini ada satu orang yang akunnya belum bisa diambil alih kembali," kata Laban.