Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nekat Eksekusi Mati Pekerja Trans Papua, Panglima KKB Papua Undinus Kogoya Gigit Jari Prajurit Kesayangan dan Amunisinya Disikat Satgas Damai Cartenz, Intip Riwayat Kekejamannya yang Buat Dirinya Jadi Buronan

Angriawan Cahyo Pawenang - Rabu, 28 September 2022 | 19:42
Ilustrasi TPNPB-OPM-KKB Papua
TPNPB

Ilustrasi TPNPB-OPM-KKB Papua

Gridhot.ID - Panglima KKB Papua Undinus Kogoya kini sedang menjadi sorotan.

Pasalnya Panglima KKB Papua Undinus Kogoya baru saja melakukan tindakan kriminal.

Bahkan Panglima KKB Papua Undinus Kogoya sampai melakukan tindakan yang mencabut nyawa seseorang.

KKB Papua memang terus menebar teror di masyarakat sekitar.

Bahkan kelompok kriminal tersebut juga mengganggu proyek pemerintah untuk membangun Trans Papua.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Trans Papua merupakan proyek pemerintahan Jokowi untuk bisa memberikan infrastruktur di tanah Papua agar masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan akses ke manapun.

Tentu saja jika akses jalan sudah mudah, pengiriman logistik akan lebih mudah serta lebih murah.

Namun sayangnya pihak OPM atau KKB Papua masih terus menolak proyek ini bahkan terus melakukan penyerangan kepada para pekerja proyek di tempat.

Salah satu yang mengganggu adalah KKB Papua pimpinan Undinus Kogoya.

Bahkan mereka juga kepergok melakukan kejahatan lainnya.

Dikutip Gridhot dari Tribun Timur, terbaru Satgas Cartenz membongkar praktik jual beli senjata di Timika, Papua.

Baca Juga: KKB Papua Dijamin Bakal Ketar-ketir, Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak Siap Kepung OPM dari Segala Penjuru, Danrem 173/PVB Beri Pesan Begini

Aparat kepolisian juga sudah mengamankan anggota KKB Papua pimpinan Undius Kogoya.

KKB Papua pimpinan Undius Kogoya baru saja kehilangan anggota dan ratusan amunisinya.

Melansir dari ANTARA, Tim Penegakan Hukum Satgas Damai Cartenz menangkap dua orang anggota KKB Papua Undius Kogoya di dua lokasi berbeda di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Dirkrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengatakan dua anggota KKB Papua yang diduga bertugas mencari logistik itu ditangkap saat tengah mencari logistik berupa amunisi maupun senjata api.

Ia mengatakan awalnya tim menangkap MK di kawasan Djayanti pada Kamis (22/9) beserta 113 butir amunisi berbagai kaliber dan satu airsoft gun jenis revolver.

Amunisi yang diamankan itu terdiri atas 95 butir amunisi kaliber 5,56 mm dan 18 butir amunisi V2 sabhara karet, paparnya.

Sementara itu pada Jumat pagi, sekitar pukul 11.20 WIT, tim menangkap BK di kawasan SP 5, kata dia.

Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan, keduanya merupakan anggota KKB Kelompok Intan Jaya yang dipimpin Undius Kogoya.

"Saat ini keduanya hingga kini masih dalam pemeriksaan penyidik, " ujarnya.

Sebelumnya, seorang pekerja bernama Manoach Rumansara ditembak oleh KKB Papua di Intan Jaya.

Meski sempat mendapat pertolongan medis, Manoach tak tertolong.

Baca Juga: Bisa Hemat hingga 2 Jutaan, Hp Opoo Reno5 5G yang Dibekali Resolusi Layar Full HD Turun Harga Gila-gilaan di Bulan September, Cek Spek dan Harga Terbarunya Disini

Terkait penembakan itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom menyebut pelakunya adalah KKB Papua pimpinan Undius Kogoya.

Undius Kogoya, kata Sebby, menuding Manoach Rumansara sebagai mata-mata militer Indonesia yang bertugas melaksanakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua di Mamba, Kabupaten Intan Jaya.

Gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Undinus Kogoya telah membuat keresahan bagi sejumlah masyarakat di Intan Jaya.

Ada seitar 500 orang yang terpaksa meninggalkan kampung dan berlindung di Gereja ataupun pos-pos keamanan.

Menurut sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan KKB sering kali KKB mengancam dan memeras harta benda masyarakat di perkampungan.

“Beberapa kali OPM datang ke rumah warga untuk mendapatkan sejumlah bahan makanan dengan cara mengancam pakai senjata,” jelasnya.

Aksi-aksi tersebut kata dia yang akhirnya membuat warga merasa takut dan memilih mencari tempat yang dirasa lebih aman.

“Mereka semua merasa sangat takut dan pergi dari rumah masing-masing,” jelasnya.

Ia juga membeberkan Agustina Ondou (21) yang tertembak di Kampung Mamba merupakan ulah dari KKB.

Peristiwa bermula ketika kelompok separatis yang diduga berjumlah belasan orang terlebih dahulu melakukan penyerangan ke arah pos TNI.

Karena situasi tersebut korban yang merasa panik mencoba berlari mengamankan diri. Namun tiba-tiba korban ditembak oleh kelompok separatis.

Baca Juga: Kabar Gembira! Jenderal Andika Perkasa Revisi Aturan Perbolehkan Remaja dengan Tinggi 160cm untuk Jadi Calon Taruna, Panglima TNI Ungkap Apa Saja yang Diubah

“Waktu itu korban dalam perjalanan pulang dari pasar. dia panik, akhirnya mencoba lari untuk mengamankan diri. Mungkin karena dia lari itu yang menarik perhatian dari kelompok separatis, dan akhirnya ditembak begitu saja dengan dalil supaya bapak aparat dituduh pelakunya,” bebernya

Agustina Ondou diketahui mengalami luka tembak pada pinggang dan pelipis kanannya.

Pasca peristiwa tersebut korban langsung dievakuiasi oleh sejumlah pemuda, aparat pemerintah dan anggota TNI ke Puskesmas Yokatapa.

Ditambahkan bahwa saat ini korban telah dirujuk menggunakan pesawat ke RS Mitra Masyarakat di Kota Timika guna penanganan lebih lanjut.

Berikut daftar kekejaman pimpinan OPM Undius Kogoya dan pasukannya:

  • 8 Agustus 2020, melakukan serentetan tembakan di wilayah Kampung Oesiga, Kabupaten Intan Jaya, dalam peristiwa nihil adanya korban jiwa.
  • 15 Agustus 2020, Penembakan terhadap tukang ojek di Intan Jaya, dalam peristiwa itu tukang ojek bernama Laode Janudin tewas dilokasi kejadian.
  • 18 Agustus 2020, Pembakaran terhadap escavator di Intan Jaya hingga menyebabkan hangus
  • 14 September 2020, Penembakan terhadap 2 orang tukang ojek di Distrik Sugapa Intan Jaya, hingga melukai Laode dan Fatur.
  • 17 September 2020, Penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, hingga menyebabkan seorang warga bernama Badawi meninggal dunia
  • 17 September 2020, terlibat kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Sugapa Lama, hingga menyebabkan Serka Sahlan meninggal dunia.
  • 18 September 2020, Penembakan terhadap pesawat yang akan mengevakuasi Serka Sahlan di Intan Jaya.
  • 19 September 2020, Kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Hitadipa, Intan Jaya hingga menyebabkan Pratu Dwi Akbar meninggal dunia.
  • Lalu kontak tembak juga dengan personel Koramil persiapan Hotadipa, akibatntya pendeta Yeremias Y tewas tertembak
  • 23 September 2020, Penembakan terhadap Apkam di depan kantor Bupati Intan Jaya
  • 25 September 2020, Kontak tembak dengan Apkam TNI di Bandara Sugapa
  • 30 September 2020, Aksi penembakan terhadap Mapolsek Sugapa
  • 4 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap rombongan Dir Krimum dan Dasat Brimob di Distrik Sugapa
  • 5 Oktober 2020, Aksi kontak tembak dengan personel TNI/Polri di Kodim Apter Distrik Sugapa
  • 7 Oktober 2020, Aksi penembakan oleh OTK terhadap pewarta Agustinus Duwitau di Damogoa hingga terluka
  • 8 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap pesawat di Bandara Bilogal Intan Jaya
  • 9 Oktober 2020, Aksi penembakan rombongan Tim Pencari Fakta Kemenkopolhukam di Distrik Sugapa, atas kejadian anggota TPF Bambang terluka dan Sertu Faisal dan Pratu Ginanjar terluka.

(*)

Source :Kompas.com Tribun Timur

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x