GridHot.ID - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan lebih dari 120 nyawa terdengar samapi luar negeri. Sejumlah media asing turut menyorotnya.
Diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang itu terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).
Pada laga itu, Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 3-2.
Dilansir dari Kompas TV, selama pertandingan, tidak terjadi masalah.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan, permasalahan terjadi setelah selesai pertandingan karena suporter Arema FC kecewa dengan kekalahan tim kesayangannya.
"Pertandingan hari Sabtu berlangsung dari 20.00-22.00 dalam prosesnya kemenangan Persebaya 3:2. Selama pertandingan tidak terjadi masalah semuanya selesai. Permasalah terjadi setelah selesai pertandungan karena kekecewaan," kata Irjen Nico berdasarkan tayangan Breaking News di Kompas TV, Minggu (2/10/2022) pagi.
Nico mengatakan, kericuhan dipicu karena kekecewaan suporter Arema FC yang melihat tim kesayangannya kalah.
Suporter Arema FC itu lantas merangsek turun ke lapangan untuk melampiaskan kekecewaannya.
"Para penonton turun ke tengah lapangan untuk berusaha melampiaskan," pungkas Kapolda Jawa Timur.
Dilansir dari Kompas.com, kericuhan memuncak ketika gas air mata dilontarkan untuk mengurai suporter yang semakin tidak terkendali.
Akibatnya, korban jiwa dan korban luka-luka mulai berjatuhan.
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar