Karena itu, menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya.
Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.
“Jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian. Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu,” katanya.
Selain itu, lebih penting dari tewasnya 127 suporter tersebut, Presiden Jokowi harus memberikan perhatian terhadap dunia sepakbola di Indonesia yang selalu ricuh dan menelan korban jiwa.
“Kemudian, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional,” katanya.
Tragedi Kanjuruhan ini juga menyita perhatian Jokowi.
Pasalnya tragedi ini menjadi peristiwa tragedi dalam stadion sepak bola paling mematikan kedua di dunia.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indoneisa (Kapolri) untuk menginvestigasi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Perintah Jokowi tersebut disampaikan dalam konferensi pers berkaitan laporan adanya korban tewas yang mencapai 129 orang dalam kericuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya.
Kapolri kini mendapat tugas besar baru di tengah kesibukannya mengawasi penyelidikan kasus kematian Brigadir J yang menjerat Ferdy Sambo.
“Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” ucapnya.
Source | : | tribunnews,Kompas TV |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar