Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nikita Mirzani Sebut Najwa Shihab Jilat Ludah Sendiri, Istri Ibrahim Assegaf Kena Sindir Gara-gara Lapor Polisi Soal Upaya Peretasan Kru Narasi, Nyai: Polisi Tidur Tapi Ya

Desy Kurniasari - Selasa, 04 Oktober 2022 | 16:35
Najwa Shihab memberi respons tak biasa saat dapat serangan dari Nikita Mirzani yang ketahuan menghapus postingan kritiknya.
Kolase

Najwa Shihab memberi respons tak biasa saat dapat serangan dari Nikita Mirzani yang ketahuan menghapus postingan kritiknya.

Baca Juga: Kaos Singlet yang Robek Tetap Dipakai, Kesederhanaan Hidup Pejabat Ini Diungkap Najwa Shihab, Istri Ibrahim Assegaf Beri Pujian Setinggi Langit

Per 29 September, 38 orang mengalami peretasan dengan rincian 31 orang merupakan karyawan Narasi dan tujuh lainnya eks Narasi.

Serangan siber menyasar akun Instagram, Facebook, Telegram, dan Whatsapp. Namun tak hanya peretasan akun pribadi awak media, Najwa juga menyebut situs berita Narasi juga sempat diserang dengan disertai sejumlah pesan pada dua hari lalu.

"Kami memang akan melakukan sejumlah laporan. Siang ini kami akan melapor ke Polisi, Dewan Pers, Komnas HAM, Kominfo, dan YLKI. Semua sesuai porsi masing-masing yang memang merupakan tanggung jawab dan wewenang masing-masing institusi," kata Najwa di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2022).

Saat ini pihak Narasi sudah melakukan sejumlah upaya di internal, seperti penguatan sistem di dalam. Ia memastikan saat ini sistem mereka telah aman dan bersih dari upaya-upaya peretasan dan gangguan.

"Nanti juga akan ada tim legal dan teman-teman koalisi yang memang mendampingi Narasi. Dari teman-teman LBH pers dan juga teman-teman AJI, mereka semua yang nanti akan melakukan upaya pendampingan," ujar Najwa.

Dewan Pers sebelumnya juga telah meminta aparat penegak hukum untuk mengusut peretasan yang menyasar sejumlah awak media massa Narasi. Dewan Pers mengecam aksi peretasan tersebut dan mendesak peretas untuk menghentikan aksinya.

Dewan Pers sebelumnya juga menyebut peretasan ini menjadi serangan siber terbesar dalam sejarah pers nasional dan menyebut serangan ini mengganggu kemerdekaan pers.

Mereka berpendapat kemerdekaan pers sebagai wujud kedaulatan rakyat yang dilindungi undang-undang. Oleh karena itu, Dewan Pers mendesak siapa pun pelaku peretasan untuk menghentikan aksinya.

Di sisi lain, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo juga mengklaim tidak ada anggota kepolisian yang terlibat peretasan akun digital milik sejumlah awak redaksi Narasi. Sebelumnya dugaan tersebut diungkap Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid.

Ia mengatakan Polri telah memperoleh informasi mengenai kasus peretasan yang dialami puluhan awak media Narasi. Bahkan, Dedi mengaku telah berkoordinasi dengan Dewan Pers mengenai kasus peretasan itu dan meminta para korban untuk membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya.

Sebagian akun sempat diambil alih sang peretas, walaupun akhirnya berhasil dikuasai kembali dan terus berusaha dalam pencarian pelaku.

Source :Wartakotalive.comBangkapos.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x