GridHot.ID - Baru-baru ini presenter kondang Najwa Shihab menyoroti tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022).
Kerusuhan yang membuat ratusan jiwa harus kehilangan nyawanya ini membuat Najwa Shihab gusar.
Melansir TribunMedan, Najwa Shihab meminta semua pihak untuk melakukan evaluasi dan mengatakan bahwa ia akan mengawal kasus ini sampai tuntas.
Ya, Najwa Shihab bersama timnya Narasi mulai melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan Malang Sabtu, (1/10/2022) yang telah merenggut 129 korban jiwa.
Investigasi tragedi Kanjuruhan Malang akan dilakukan oleh tim Narasi dan beberapa media akan ikut berkoloborasi dalam mengusut tragedi tersebut.
Melalui postingan instagram Najwa Shihab, Investigasi tragedi Kanjuruhan Malang akan ditindaklanjuti dengan pertama-tama, meminta masyarakat yang sempat mendokumentasikan tragedi di luar atau di dalam stadion untuk mengirimkan ke nomor WhatsApp, Telegram dan e-mail yang sudah tertera.
Baca selengkapnya untuk membantu dan mempercepat Najwa Shihab dan Tim Narasi dibantu media lainnya dalam proses investigasi tragedi Kanjuruhan Malang:
Tak sedikit dari netizen Indonesia yang membanjiri postingan Najwa Shihab dan mendukung keras tindakan investigasi yang akan ditindaklanjuti tersebut guna menghindari peristiwa berulang dan mengusut tuntas siapa yang harus bertanggungjawab atas peristiwa tragedi Kanjuruhan Malang.
"Hukum jika sekiranya memang pantas untuk dihukum. Semua sudah terlanjur terjadi, tidak ada gunanya lagi saling salah menyalahkan.
Sekarang waktunya untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbuat." tulis akun vivi_ivankaa
"Menurutku salah semua dari suporter turun lapangan dan aparat semena2 tapi yang lebih salah nya lagi aparatnya yg melakukan gas air mata di tribun tidak di tengah lapangan." tulis akun Saiiaittuanna
Tragedi Kanjuruhan Malang saat ini menjadi nomor dua setelah tragedi pada sepak bola tahun 1964 di Lima, Peru yang menewaskan 328 orang dalam daftar kematian di pertandingan sepak bola.
Dilansir Gridhot dari TribunKaltim, tragedi yang menimpa sepak bola Indonesia usai dari pertandingan Arema FC Malang dan Persebaya Surabaya, tentu Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia tegas dalam mengambil sikap untuk menghentikan sementara liga sepakbola PSSI sampai dengan evaluasi dan perbaikan pengamanan dilakukan.
Saat ini, peristiwa tragedi Kanjuruhan Malang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, sebab tak sedikit yang berkomentar bahwa peristiwa itu terjadi akibat dari suporter yang anarkis hingga menyalahkan aparat kepolisian yang menggunakan gas air mata sebagai bentuk peleraian terhadap suporter.
Namun, hal itu menjadi di sorot bahwasanya penggunaan gas air mata di dalam stadion adalah tindakan dalam pelanggaran kode FIFA.
Disebutkan dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulation pasal 19 yaitu penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion.
Bahkan disebutkan juga jika kedua benda tersebut dilarang dibawa masuk ke dalam stadion.
Disamping dari adanya penggunaan gas air mata, Gilang Widya atau dikenal sebagai Juragan yang merupakan Presiden Arema FC menyampaikan bahwa akan menanggung seluruh biaya pengobatan kepada korban tragedi Kanjuruhan Malang.
"Sebagai Presiden Arema Football Club saya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. Saya berkomitmen untuk membantu proses perawatan dan pengobatan untuk yang mengalami luka ringan / berat.
Saya juga akan memberikan santunan untuk keluarga korban yang meninggal dunia. Banyak hikmah dari kejadian ini. Kita harus menjadi lebih baik" tutur Gilang pada press conference tragedi Kanjuruhan Malang, Minggu (2/09/2022).
(*)