Gridhot.ID - Rafathar merupakan anak dari pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, konon Raffi Ahmad disebut-sebut memiliki total kekayaan senilai triliunan Rupiah.
Hal ini terjadi berkat kerja kerasnnya mencari uang setiap waktu.
Sayangnya, kegiatannya bekerja yang terlalu penuh sampai membuat dirinya kekurangan waktu untuk bisa memperhatikan anaknya.
Meski begitu, Raffi Ahmad tidak segan-segan setop mencari uang apabila anaknya, Rafathar Malik Ahmad, ketika sudah besar nanti memintanya berhenti bekerja.
Dalam kanal Youtube TRANS7 OFFICIAl, pria kelahiran Februari 1987 itu berujar, kebahagiaan Rafathar lebih penting daripada mencari uang.
"Someday, karena gue banyak kehilangan waktu buat anak gue, kalau suatu saat di saat yang tepat, dia memang sangat membutuhkan kehadiran gue, bukan anak kecil lagi ya, tetapi sudah tumbuh jadi pria dewasa, pasti gue akan setop," kata Raffi Ahmad seperti dikutip Kompas.com, Selasa (3/11/2020).
Lebih dari itu, Raffi memiliki utang waktu kepada Rafathar karena banyak kehilangan momen bersama anak semata wayangnya itu.
Di sisi lain, Rafathar nyatanya pernah tidak terima dengan kesibukan ayahnya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, menjadi anak seorang presenter dan YouTuber Raffi Ahmad, Rafathar rupanya pernah merasa iri dengan temannya yang punya lebih banyak waktu dengan ayah mereka.
Diakui Nagita, ada momen di mana putra sulungnya itu menangis karena iri melihat temannya.
"Dulu pernah dia nangis karena ngelihat kok temannya bapaknya di rumah, (sementara) dia jarang ketemu papanya," kata Nagita dikutip dari YouTube MOP Channel.
"Ada waktunya juga dia kayak gitu," lanjutnya.
Namun Nagita berusaha memberikan penjelasan bahwa kehidupan orang berbeda-beda, begitu juga dengan profesi mereka.
Dia juga mengajarkan pada Rafathar untuk bersyukur, berapapun lamanya waktu yang dimiliki bersama ayahnya.
Karena masih banyak anak yang butuh waktu berbulan-bulan hanya untuk bertemu ayah mereka karena pekerjaan.
"Aku selalu menjelaskan setiap keluarga beda-beda, ada yang kerjanya dari pagi, malam udah pulang, ada juga yang kerjanya enggak tahu waktu," ucap Nagita.
"Kayak pelaut kerjanya bisa berbulan-bulan enggak pulang, 'ya udah A' disyukuri aja, kita masih sering ketemu papa kok,'" lanjutnya menirukan pesan yang diucapkan pada Rafathar.
Tapi, Nagita juga mengatakan bahwa sebagai orang tua, dia tidak bisa memberikan informasi seperti itu hanya satu kali.
Seorang anak butuh waktu sendiri untuk bisa menelan informasi dari orang dewasa.
Sehingga orang tua tidak boleh menyalahkan anak ketika mereka bertanya kembali.
"Proses ngasih tahu anak-anak beda-beda, tapi enggak bisa sekali dua kali ngasih tahu," tutur Nagita.
"Namanya ngasih tahu anak, nanti akan ada waktunya dia untuk masuk sendiri, enggak bisa kayak 'udah diomongin juga kemarin!' Anak-anak pasti akan mengulang pertanyaan yang sama terus," lanjutnya.
Setelah bersabar memberikan pengertian pada putranya, Nagita merasakan perubahan sikap Rafathar yang semakin dewasa.
"Aku tuh pernah mancing, 'kangen ya sama papa', malah dia yang ngasih tahu 'enggak boleh gitu ma, papa kan kerja buat mama buat adek,'" ucap Nagita sambil tersenyum bangga.
"Dia udah ngerti konsepnya, bahwa papanya kalau lagi enggak di rumah ya kerja," imbuh Nagita.
(*)