Cara itu, lanjut dia, merupakan langkah tepat untuk mencegah pelbagai tindakan KKB Papua sebagaimana yang dilakukannya selama ini.
Maxsi berpendapat pelaksanaan pembangunan di Papua Barat, hendaknya dibarengi dengan pendekatan adat dan budaya.
"Mungkin dengan pendekatan seperti ini, kita bisa mencegah tindakan-tindakan brutal seperti yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama ini," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 14 pekerja jalan Trans Bintuni-Maybrat di Kabupaten Teluk Bintuni diserang KKB Papua pada Kamis (29/9/2022) lalu.
Terdapat 4 pekerja yang tewas dalam insiden penyerangan KBB Papua, sedangkan 10 lainnya berhasil selamat.
Empat pekerja yang menjadi korban meninggal dunia yakni Abas (52) tinggal di Sorong, Yafet (50) Sorong, Darmin (46) Bintuni dan Armin (43) Sorong.
Jajaran Polda Papua Barat hingga kini masih melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku pembantian.
"Kita tetap melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini. Pada saatnya kita lakukan penegakan hukum yang setimpal dengan perbuatannya pelaku," kata Kapolda Papua Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kepada wartawan di Mapolda, Senin (3/10/2022).
"Data-data sudah kita kumpulkan, tadi malam saya rapat untuk melakukan evaluasi, nanti kita tunggu saja dalam waktu dekat kita akan lakukan tindakan hukum," jelasnya.
(*)