"Jadinya mahal untuk menghasilkan sebuah berita yang berkualitas," tegas Najwa Shihab lagi.
Sehingga Najwa menyayangkan sikap masyarakat yang kurang tertarik untuk berlangganan berita.
"Tapi lu maunya yang gratisan, gimana media bisa hidup," celoteh Najwa Shihab.
Namun dikatakan Najwa Shihab, itu hanya lah satu di antaranya saja, dan masih banyak penyebab-penyebab lainnya.
"Banyak hal, tapi emang berat menurut gue," pungkasnya.
Sebagai informasi, Najwa Shihab telah membangun sebuah usaha media rintisan yakni platform Narasi TV bersama 2 orang rekannya pada 2017 lalu.
Channel Najwa Shihab di YouTube itu menjadi salah satu karya yang ditelurkan dari startup miliknya.
Membangun NarasiTV membuat Najwa seperti terjun di dunia baru yang membuatnya harus lebih banyak belajar menjadi seorang entreprenenur atau pebisnis.
Tak mulus, Najwa sempat menemui kendala dan kekhawatiran, salah satunya takut tak sanggup membayar gaji orang yang telah bersedia berhenti dari pekerjaannya demi membangun NarasiTV bersama.
"Mereka mencoba hal yang baru, mengambil resiko itu, dan faith in me in Narasi untuk sama-sama membangun ini, saya sempat 'duh, kalau enggak bisa gaji orang gimana ini'," kenang Najwa saat itu.
Source | : | pos kupang,bangka pos |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar