Dikutip Gridhot dari Tribunnews, tiap motif, pilihan warna, jenis, hingga cara pemakaian dan pemberian ulos, semua punya makna tersendiri.
Secara garis besar, ulos memiliki makna kehidupan dan representasi semesta alam.
Ulos juga simbol restu, kasih sayang dan persatuan.
Mengutip laman Kemdikbud, menurut sejarahnya, ulos secara harfiah berarti selimut.
Dulunya nenek moyang suku Batak adalah orang gunung.
Mereka menganggap ulos paling nyaman, praktis, dan aman bagi kehidupan sehari-hari, untuk menghangatkan tubuh dan melindungi dari dingin, ketimbang Matahari dan api.
Dalam perkembangannya, ulos juga diberikan kepada orang non-Batak.
Pun digunakan sebagai jimat (tondi) yang diyakini memiliki kekuatan melindungi raga dari hal jahat lewat sisipan doa.
Penempatan ulos yang digunakan pun bermakna, yakni menangkal cuaca panas dan dingin, hingga memperlihatkan status.
Ulos ada yang dikalungkan, digunakan sebagai syal, dilingkarkan ke badan, dan posisi lain seperti pengikat kepala.
(*)