Dennis dan Alexander berpendapat komunitas internasional belum maksimal dalam memberikan atensi dan bantuan terhadap Ukraina.
"Invasi Rusia sekarang memasuki tahap baru yang buruk," tulis Alexander dan Dennis.
"Keputusan Moskow untuk menghilangkan pemanas dan layanan penting lainnya bagi penduduk sipil Ukraina selama musim dingin menempatkan puluhan juta nyawa dalam bahaya."
Alexander dan Dennis berpendapat Putin saat ini telah mengancam keselamatan seluruh populasi warga Ukraina.
Di sisi lain, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov telah mengakui kerugian tinggi di jajarannya setelah penembakan artileri oleh pasukan Kyiv.
Dilansir TribunWow.com, pengakuan ini tergolong langka lantaran pihak Rusia selama ini selalu menutupi tentang kekalahan yang dialami.
Bahkan, Rusia maupun Chechnya tidak mempublikasi jumlah tentara yang tewas di medan perang.
Namun, rekan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut secara jelas membeberkan jumlah pasukan yang tewas akibat serangan Rusia.
Pada Kamis (17/10/2022), melalui saluran Telegramnya, Kadyrov menuturkan perkembangan pasukan di wilayah Kherson.
"Pada awal minggu ini, salah satu unit Chechnya ditembaki di wilayah Kherson," kata Kadyrov, dikutip Al Jazeera, Jumat (28/10/2022.
“Dua puluh tiga pejuang tewas dan 58 lainnya terluka.”