Saat itu, dia melihat adanya tulisan 'no signal' dalam layar.
"Kalau gak salat pagi saat saya bersih-bersih. Ada tulisan no signal. Lalu saya sampaikan ke almarhum Yosua. Om CCTVnya mati. Karena almarhum yang bertanggungjawab untuk urusan dan kepentingan rumah," ungkap Kadir.
Menanggapi hal itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyatakan bahwa kesaksian Kadir tidak masuk akal. Sebab, Kadir tidak mungkin memeriksa DVR CCTV itu lantaran berada di kamar Putri Candrawathi.
"Saya lihat kau lantang cepat jawab. Jangan bohong lah. Jangan ketawa. Jangan cepat-cepat, jangan bohong, kejebak luh. Di sini bilang Bu putri kan ada disitu, ini kamu bisa lihat kalau ngapa-ngapain itu kan kamar pribadi Ibu. Lancang kali saudara. Kalau tiba-tiba Ibu Putri lagi ngapa-ngapain?," tegas Jaksa.
Jaksa pun mencecar bahwa Brigadir J yang sangat dekat keluarga Sambo pun tidak bisa memeriksa CCTV. Karena itu, tidak mungkin Kadir yang hanya seorang ART bisa memeriksa DVR CCTV.
"Kecurigaan JPU, ya saudara bisa di kamar utama CCTV itu di ruang rias ibu, kan nggak masuk akal. Seberapa hebatnya kedekatan dengan FS. Adiknya Ibu Putri aja gak bisa liat, curiga saya ini, lancang sekali saudara. Sambil ketawa lagi. Logika pikir otakmu bisa bilang tanggal 15 Juni rusak. Saya jaksa, kejadian kerjaan saya 2 bulan lalu saya gak ingat lagi! Mohon catatan majelis hakim," jelas Jaksa.
"Saudara tau no signal, saudara liat monitornya, kamar pribadi lho. Penyidik boleh kamu rekayasa, di persidangan kami tidak boleh," sambung Jaksa.
Dilansir dari wartakotalive.com, Diryanto alias Kadir, asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, membersihkan darah almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, menggunakan serokan kayu.
Lalu, darah almarhum dibuang ke kamar mandi rumah dinas Ferdy Sambo.
"Saya bersihin menggunakan serokan kayu, kemudian dibuang ke kamar mandi," ungkap Diryanto saat memberikan keterangan dalam persidangan atas terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di kasus obstruction of justice, di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Setelah itu, Diryanto melakukan pembersihan terakhir memakai kain lap. Lalu, dia juga diminta membersihkan pecahan beling dan kaca tak jauh dari lokasi tewasnya Brigadir Yosua.