Keempat, Sehubungan dengan masih belum puas dengan kematian almarhum, kiranya perlu dibentuk tim independen untuk melakukan investigasi penyebab kematian Filep Karma.
Kelima, Tuhan yang memberi memohon almarhum diterima di sisiNya, dan keluarga dan bangsa Papua diberi penghiburan oleh Allah.
Baca juga: KKB Papua - 6000 Warga Maybrat Papua Barat Mengungsi Akibat Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata
Markus Haluk juga mengutip pernyataan Filep Karma dalam buku Seakan Kitorang Setengah Manusia.
Filep Karma menulis : "Saya siap mati. Kalau saya masi hidup sampai hari ini, jangan tanya saya, karena hidup dan mati hanya Tuhan yang menentukan. Kenapa saya diizinkan masi hidup, saya pun tidak tahu. Tapi bagi saya pribadi, masih hidup berarti Tuhan masih izinkan saya berjuang dan saya tetap berjuang sampai Papua merdeka. Tetapi apabila saya akan melihat Papua merdeka atau tidak mungkin saya sudah mati duluan, bagi saya itu tidak penting, yang terpenting rakyat Papua bebas dari penindasan, merdeka di tanah sendiri, dia berhak menentukan hidupnya ke depan. Mau jadi apa semua ada di tangan orang Papua, bukan bangsa lain harus mentukan orang Papua harus begini atau begitu."
(*)