2. Striktur esofagus
GERD yang tidak diobati dapat memicu peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal pada kerongkongan.
Akibatnya, kerongkongan menjadi lebih sempit dan kencang. Kondisi ini disebut striktur esofagus dan membuat penderita sulit menelan.
Striktur esofagus juga mempersulit makanan dan cairan mengalir dari kerongkongan ke perut, serta membuat pernapasan terasa sempit.
Di beberapa kasus, makanan padat bisa tersangkut di kerongkongan dan meningkatkan risiko tersedak.
Asam lambung yang tak segera diatasi bisa menjalar menjadi berbagai penyakit yang membahayakan tubuh.
3. Esofagus Barrett
Esofagus Barrett adalah kerusakan sel yang melapisi esofagus atau kerongkongan karena paparan asam lambung dalam jangka panjang.
Paparan asam lambung terus-menerus bisa mengubah bentuk sel skuamosa pada kerongkongan menjadi sel kelenjar, mirip dengan sel yang melapisi usus.
Jika tidak ditangani dengan tepat, sel-sel ini bisa berkembang menjadi kanker dan menyebabkan kanker kerongkongan.
Esofagus Barrett sendiri berkembang pada sekitar 10 hingga 15 persen orang yang menderita GERD.
4. Kanker kerongkongan
Ancaman paling serius dari GERD adalah kanker yang berkembang di bagian bawah kerongkongan atau kanker kerongkongan.
Namun begitu, sebagian besar penderita GERD tidak sampai berkembang menjadi kanker kerongkongan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Cara mencegah komplikasi
Masih dari Medical News Today, cara terbaik mencegah komplikasi asam lambung naik adalah menghindari makanan dan aktivitas pemicunya.
Beberapa tips untuk menghindari asam lambung baik meliputi:
(*)
Source | : | Bangkapos,Tribunpontianak |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Septia Gendis |
Komentar