"Ada bahasa inggris di sela tulisan tersebut. Sepertinya wanita yang menulis," ujar Hengki, Selasa (22/11/2022).
Selain itu pihaknya juga menemukan percakapan yang berisi kata-kata tentang emosi dengan satu arah komunikasi ke satu ponsel.
"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif," ujarnya
Hengki menambahkan tim forensik masih terus mendalami penyebab kematian satu keluarga ini malalui sejumlah alat bukti yang didapat.
Termasuk mendalami riwayat percakapan dalam dua ponsel yang diamankan. Menurut Hengki masih belum diketahui siapa yang aktif menggunakan ponsel tersebut lantaran alat komunikasi ini dipakai seluruh keluarga.
Dari keempat orang tersebut, satu handphone digunakan oleh masing-masing dua orang.
"Ini sedang di analisis tim ahli dari psikologi forensik karena HP itu di pakai sama sama. Di riwayat percakapan enggak ada masalah utang," ujar Hengki.
Menjual Barang dan rumah
Lebih lanjut Hengki menjelaskan dari pendalaman barang bukti ponsel, penyidik juga menemukan salah satu korban bernama Budianto Gunawan (68) sempat menghubungi sebuah nomor untuk menjual barang-barang yang ada di rumah.
Seperti kendaraan AC, kulkas, blender, TV. Korban juga secara proaktif menghubungi pihak mediator untuk menjual rumah dan pegawai koperasi simpan pinjam untuk menggadaikan sertifikat rumah korban.
Penyidik kemudian mendapati fakta baru dari para pihak yang dihubungi tersebut. Diketahui korban Rudyanto Gunawan (71), Margaretha (68) sudah meninggal sekitar Mei 2022.