GridHot.ID - Kematian Prajurit TNI AU Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra meninggalkan sejumlah kejanggalan.
Saat keluarga membuka paksa peti jenazah, ditemukan bahwa bagian kepala Prada Indra mengeluarkan darah hingga menembus kain kafan.
Dilansir dari Kompas.com, kondisi jenazah yang demikian terang saja membuat keluarga menangis histeris.
"Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala. Nah mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah," ujar kakak perempuan Prada Indra, Rika Wijaya, dalam wawancara pada Rabu (23/11/2022).
"Menembus kain kafan di bagian wajah jenazah, sehingga membuat para keluarga histeris," ungkap Rika.
Pihak keluarga yang curiga dan merasa ada kejanggalan dengan kematian Prada Indra, akhirnya meminta seluruh kain kafan dibuka.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi jenazah Prada Indra secara keseluruhan.
"Akhirnya kita minta untuk dibuka seluruh bagiannya kemudian dibuka lagi bagian kain kafannya hingga seluruh badan," kata Rika.
Dilansir drai Tribunnews.com, saat seluruh kain kafan dibuka, keluarga kembali dikejutkan adanya sejumlah luka leban dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut jenzah Prada Indra.
"Di atas dada sendiri saya melihat ada luka antara goresan atau sayatan," kata Rika.
"Saya sendiri tidak bisa mendiagnosis karena dari hasil autopsi sendiri belum keluar," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, Muhammad Indra Wijaya meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, pada Sabtu (19/11/2022).
Kematian Indra itu pun dianggap tak wajar.
Pihak keluarga menduga ada kejanggalan atas kematian Indra.
Sementara itu, TNI Angkatan Udara (AU) dalam hal ini Satuan Polisi Militer (Satpom) Koopsud III Biak, masih terus menyelidiki dan mendalami dugaan kekerasan yang dialami Indra.
Prada Muhamad Indra Wijaya merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat Makoopsud III Biak.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan Indra dilaporkan telah meninggal di rumah Sakit Lanud Manua Biak, setelah sebelumnya pingsan di mess tamtama Tiger Makoopsud III Biak.
"Terhadap kejadian tersebut, TNI AU telah menahan empat prajurit, yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan, untuk dimintai keterangan dan penyidikan lebih lanjut," kata Indan saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu 23/11/2022).
TNI AU, kata Indan, akan menjatuhkan sanksi hukum sesuai aturan yang berlaku apabila keempatnya terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap Indra.
"Bila terbukti ditemukan ada tindak pidana penganiayaan, TNI AU akan memberikan sanksi hukum tegas, sesuai aturan yang berlaku," kata Indan.
Keempat tersangka tersebut yakni Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar