Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Cara Bertawassul Sesuai Syariat Islam, Berikut Amalannya Agar Doa Lekas Terkabul

Desy Kurniasari - Selasa, 29 November 2022 | 06:13
Ilustrasi waktu yang mustajab untuk berdoa agar hajat dikabulkan
istockphoto

Ilustrasi waktu yang mustajab untuk berdoa agar hajat dikabulkan

GridHot.ID - Berdoa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT, tetapi bukan berarti hanya orang yang terkena musibah yang layak untuk berdoa.

Kita sebagai umat Muslim layak untuk terus memanjatkan doa, baik dalam keadaan sehat ataupun sakit.

Doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah.

Rasulullah Muhammad SAW selalu menganjurkan umat Islam untuk membaca doa sebelum melakukan sebuah amalan.

Melansir tribunjogja.com, ketika berdoa kepada Allah SWT tidak serta merta permintaan kita segera dikabulkan oleh Allah SWT, bisa saja besok, lusa, dan seterusnya sesuai kehendak-Nya.

Dalam islam juga diajarkan konsep ikhtiar dan tawakal yang berarti sebagai manusia diharuskan untuk berusaha terlebih dahulu untuk mencapai segala keinginannya, setelah itu bertawakal dan berdoa menyerahkan segala usaha yang telah diperbuat kepada Allah SWT.

Jika ikhtiar sudah dibalut dengan tawakal maka dengan izin Allah SWT bisa menjadi sarana doa dan segala permintaan cepat dikabulkan.

Dalam hal ini, tidak sedikit umat muslim ingin doa dan permintaannya tercapai dan dikabulkan oleh Allah SWT sesegera mungkin.

Entah lantaran kebutuhan atau keinginan yang mendesak, yang membuat doanya ingin cepat terkabulkan.

Dilansir dari Banjarmasinpost.co.id, penceramah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan perilaku tawassul agar doa cepat dikabulkan Allah SWT.

Dipaparkan Ustadz Adi Hidayat, bertawassul boleh hukumnya dengan ketentuan harus diiringi amal shaleh dan ibadah kepada sang pencipta.

Baca Juga: Dijelaskan Ustaz Khalid Basalamah, Begini Sikap dan Peran Istri Saat Menghadapi Kesulitan Ekonomi, Selalu Bersyukur Atas Rezeki yang Diberikan Melalui Suami

Dalam hal bertawassul tersebut Ustadz Adi Hidayat menjabarkan dirumuskan dan diatur dalam Alquran.

Tawassul adalah memohon atau berdoa kepada Allah SWT melalui perantara atau wasilah nama seseorang atau sesuatu agar diterima Allah SWT.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum tawassul boleh asalkan dengan taqwa sebagaimana dirumuskan dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 35.

Surat Al-Ma’idah Ayat 35

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wabtagū ilaihil-wasīlata wa jāhidụ fī sabīlihī la'allakum tufliḥụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

"Maknanya yakni carilah taqwa itu dengan wasilah, yang artinya disini adalah tawassul, mencari wasilah untuk bisa menarik wasilah itu dalam rangka memohon kepada Allah supaya Allah cepat mengabulkan doa tersebut, ternyata kata Alquran wasilah terbaik itu adalah dengan menggunakan taqwa," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Jenis-jenis perbuatan taqwa bermacam-macam, misalnya ritual ibadah meliputi shalat, dalilnya Surah Al-Baqarah ayat 2-3.

Surat Al-Baqarah Ayat 2-3

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Baca Juga: Ada yang Dianjurkan Dibaca 3 Kali Saat Pagi dan Petang, Simak Amalan Doa Agar Terhindar dari Guna-guna Sihir dan Cara Mengatasinya

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn. Allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

"Makanya banyak orang bertawassul menggunakan shalat, tawassul disini menggunakan wasilah," urainya.

Di Alquran banyak sekali contoh tawassul, Nabi Zakaria as misalnya ketika memohon kepada Allah keturunan, sudah berobat sana-sini, memohon di mihrab shalat, dan dengan tawassul shalatnya itu dijawab oleh Allah, termaktub di surah Ali Imran ayat 3.

Surat Ali ‘Imran Ayat 38-39

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Hunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`. Fa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yuṣallī fil-miḥrābi annallāha yubasysyiruka biyaḥyā muṣaddiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa ḥaṣụraw wa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya: Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".

"Bisa dengan ibadah-ibadah yang lain, misalnya puasa, karena puasa bagian dari ketaqwaan, taqwa itu wujudnya amal shaleh yang dikerjakan dengan iman," terangnya.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Bongkar Amalan Doa Terbaik Agar Dagangan Laris Manis Sampai Habis

Karena itu ketika beramal shaleh jangan lupa berdoa, maka niscaya akan Allah kabulkan doa tersebut.

Di antara amal shaleh ada yang menggunakan lisan contohnya shalawat, hadistnya shahih yang berbunyi:

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً صلَّى اللَّهُ عليهِ عشرَ صلَواتٍ ، وحُطَّت عنهُ عشرُ خطيئاتٍ ، ورُفِعَت لَهُ عشرُ درجاتٍ

“Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR Ahmad).

"Meminta dengan shalawat adalah bermakna memohon kepada Allah dengan keutamaan Nabi SAW, supaya dapat kemuliaan dengan membawa nama Nabi Muhammad SAW, maka akan balik 10 kebaikan," paparnya.

Bershalawat kepada Nabi MUhammad SAW hakikatnya meminta kepada Allah SWT agar Allah berikan kemuliaan atas nama Nabi Muhammad SAW.

Hal ini juga bermakna memudahkan mendapatkan solusi dalam kehidupan, karena setiap manusia yan hidup mendapatkan ujian untuk meningkatkan kualitas hidup.

"Apa saja ujian itu, bisa kekhawatiran tidak enak, tidak nyaman, lapar, harta berkurang, kadang jiwa sakit, ada hasil kerja keras orang yang mengambilnya, maka ini lah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar," tukas Ustadz Adi Hidayat. (*)

Source :Banjarmasinpost.co.idTribunJogja.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x