"Masalah internal, DDS si pelaku itu sendiri.
Kalau internal keluarga, yang pasti saya tidak tahu persis.
Tapi, kelakukan dari pelaku ini.
Akhir-akhir ini, kelakuan pelaku saya tidak tahu.
Cuma, ada yang laporan atau masukan ke saya, bahwa si A begini begini.
Kalau ngomong sering bohong,"terangnya.
Tak hanya itu, tersangka juga dikenal suka menghambur-hamburkan uang. Namun, tidak diketahui uang itu dipakai untuk apa.
"Minta duit banyak untuk arahnya digunakan apa, tidak tahu.
Dulu, Heri (Almarhumah) pernah curhat, membayari tersangka tiap bulan Rp32 juta untuk ini, itu dan sebagainya.
Pernah. Buat kursus atau apa gitu.
Tapi tidak ada buktinya,"urainya. (*)