Sungai dan danau di Pennsylvania membeku pada pertengahan Juli, hingga Agustus tahun itu, Virginia barat daya masih membeku.
Dunia kemudian tampak dilanda bencana dan kematian. Perubahan suhu yang tiba-tiba membuat manusai tak bisa beradaptasi, burung terbang di langit juga mati kedinginan dan jatuh.
Salju merah-coklat telah turun di Hongaria dan Italia.
Harga pangan naik karena kelangkaan, yang pada gilirannya menyebabkan kelaparan, kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan yang terjadi di banyak kota di Eropa.
Sementara itu, China mengalami gagal panen massal dan bencana banjir.
Letusan Gunung Tambora telah menyebabkan munculnya strain baru kolera. Ketegangan ini muncul akibat perubahan kondisi cuaca di Teluk Benggala, Asia Selatan.
Di India, angin lembab tidak muncul, menyebabkan kekeringan parah, diikuti banjir, orang kelaparan, menyebabkan kekebalan yang buruk, menyebabkan penyakit menyebar dengan cepat, bakteri kolera bermutasi menjadi lebih adaptif.
Epidemi kolera pecah di India, menyebar dari Gangga ke Moskow, Rusia.
Di Kutub Utara, suhu kembali menghangat, menyebabkan es mencair dan membentuk Jalur Barat Laut antara Samudra Atlantik dan Pasifik. Dari sinilah era eksplorasi Arktik dimulai.
Bencana alam, epidemi, kekurangan pangan, krisis keuangan, dan kerusuhan sosial juga secara langsung mempengaruhi kehidupan dan psikologi masyarakat.
Banyak orang yang tidak mati karena bencana alam atau wabah juga melakukan bunuh diri karena tekanan dan keputusasaan.
"Sepanjang musim panas. Matahari terbit setiap pagi seolah tertutup awan asap merah dan tanpa sinar, memancarkan sedikit cahaya atau kehangatan, dan terbenam di malam hari seolah-olah di balik awan tebal, nyaris tak terlihat. Meninggalkan jejaknya melewati permukaan Bumi," catat American History Jaournal. (*)
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar