Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kertas Mantra Jadi Petunjuk, Keluarga yang Tewas di Kalideres Diduga Ikut Sekte Apokaliptik, Satu Sosok Ini yang Paling Dominan Jalani Ritual

Angriawan Cahyo Pawenang - Kamis, 01 Desember 2022 | 14:42
4 mayat ditemukan di dalam satu rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat
(YouTube tvOneNews)

4 mayat ditemukan di dalam satu rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat

Gridhot.ID - Keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat hingga kini masih diliputi misteri.

Polisi hingga kini masih terus menyelidiki kasus keluarga yang tewas di Kalideres.

Setiap harinya selalu muncul fakta baru terkait keluarga yang tewas di Kalideres ini.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, polisi masih terus menunggu hasil pemeriksaan patologi anatomi dari para jenazah keluarga yang tewas di Kalideres.

Diketahui empat orang anggota keluarga yang tewas tersebut masih berusaha diselidiki penyebab utama kematian mereka masing-masing.

Penemuan sebelumnya yang membuat kasus ini semakin membingungkan adalah tidak adanya temuan sari-sari makanan di lambung keempat korban.

Bahkan tak ada unsur berbahaya di dalam organ semua jenazah.

Hingga akhirnya, dugaan motif sekte atau mengikuti aliran tertentu pada kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, semakin melantang.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jakarta, hal itu buntut klaim dari pihak kepolisian yang mengaku mendapatkan mantra, buku lintas agama dan kemenyan dari dalam rumah di Citra Garden 1 Extension itu.

Sebelummya, dugaan motif satu keluarga tewas di Kalideres karena mengikuti sekte tertentu itu pertamma kali dimuncukan oleh Kriminolog Adrianus Meliala.

Adrianus menyebut bisa saja salah satu atau seluruh korban mengikuti sekte apokaliptik untuk mengakhiri hidup.

Baca Juga: Untuk Rayyanza Alias Cipung, Raffi Ahmad Ingin Beli Klub Bola Manchester United: Bayangin Nggak

"Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).

Bahkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, menyebut salah satu korban, Budyanto, sebagai yang paling aktif melakukan ritual sekte atau aliran tertentu.

Kemudian pasangan suami istri Rudyanto dan Margaretha dan anak pasutri tersebut bernama Dian mengikuti ritual Budyanto.

Temuan terkait dugaan ritual yang dilakukan Budyanto tersebut terkuak setelah Tim Asosiasi Psikologi menemukan keidentikan ritual tersebut dengan keterangan saksi dan bukti di lokasi.

Hengki menambahkan, dalam keluarga tersebut ada kepercayaan bahwa ritual tersebut bisa membuat kondisi lebih baik dan bisa mengatasi masalah yang terjadi.

"Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," terang Hengki.

Hengki menduga, Budyanto memiliki kepercayaan tertentu.

Informasi tersebut diperkuat dengan keterangan saksi.

"Ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan yang mengarah kepada almarhum Budianto,"

"Bahwa yang bersangkutan (Budyanto Gunawan) memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki.

Meski begitu Hengki mengaku belum bisa memastikan kepercayaan apa yang dianut Budyanto.

(*)

Source :Kompas.comTribun Jakarta

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x