Dalam peragaan itu, Bharada E sempat memberatkan suaranya serasa menyesal atas apa yang telah dilakukan.
Dengan tetap meragakan, dia mengatakan kalau tembakan pertamanya dilepaskan sambil menutup mata.
"Saya keluarkan saja. Saya sempat tutup mata saat tembakan pertama yang mulia," kata Bharad E.
"Waktu itu posisi korban?" kata hakim.
"Pada saat ditodong itu korban cuma bilang begini yang mulia 'ih pak, kenapa pak? ada apa pak?' Tangannya di depan.
Lalu beliau 'kau berlutut, berlutut'. Jadi posisinya tuh gak jongkok yang mulia, cuma agak menurun saja dan tangannya ke depan tadi," kata Bharada E sambil peragakan gerakan Brigadir J dengan mata berkaca kaca.
Pada penembakan itu, Bharada E melepaskan tembakan sekitar tiga sampai empat kali tembakan. Dengan posisi sambil berhadap-hadapan dengan Brigadir J.
"Seingat saya 3-4 kali," kata Bharada E.
"Pas saudara menembak, saudara lihat posisi korban?" tanya hakim.
"Melihat yang mulia. Berhadapan yang mulia," timpal Bharada E.
Tidak hanya itu, Bharada E juga mengatakan masih mendengar suara rintihan dari Brigadir J usai ditembak dan tumbang tersungkur dengan posisi tengkurap dekat tangga di rumah dinas.