"Jadi saat didorong suruh berlutut, korban cuma bilang ih pak kenapa pak? ada apa pak?" kata Bharada E sambil meletakkan kedua tangannya di dada.
Menurut dia, meski disuruh berlutut oleh Ferdy Sambo, Brigadir J hanya sedikit membungkukkan badannya.
"Baru saya langsung nembak yang mulia," kata dia.
"Berapa kali?" tanya hakim.
"Seingat saya tiga sampai empat kali," jawab Bharada E.
"Saat saudara menembak, saudara melihat posisi korban?" tanya hakim.
"Melihat yang mulia," jawabnya.
"Saudara berhadap-hadapan?" kata hakim lagi.
"Berhadapan yang mulia," katanya sambil memejamkan mata.
Saat melepaskan tembakan, Bharada E mengaku sudah tidak mengetahui arahnya ke mana.
Usai ditembak, kata dia, Brigadir J langsung jatuh ke dekat tangga dan kembali ditembak oleh Sambo.
"Cuma ada suara mengerang, aaarrrgghh. Jatuh langsung di samping tangga. Abis almarhum jatuh, FS ini langsung maju yang mulia. Saya lihat dia pegang senjata, dia kokang senjata dulu, dia ke arah almarhum dan ada sempat tembak ke arah almarhum," bebernya.
Namun Bharada E mengaku tidak ingat berapa kali Ferdy Sambo melepaskan tembakan.
Ia juga memperagakan cara Ferdy Sambo menembak almarhum.
"Dia berdiri kokang senjata langsung tembak ke arah bawah tangga, dua tangan," tandasnya.
(*)
Source | : | TribunnewsBogor.com,Kompas TV |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar