Oleh karenanya, pada akhirnya Richard memutuskan untuk membongkar kebohongan Sambo dan mengungkap skenario bekas atasannya itu.
"Saya merasa berdosa, Yang Mulia," kata Richard kepada hakim.
"Apa dosa kamu?" tanya hakim Morgan.
"Karena saya mengikuti perintah dia (Ferdy Sambo)," jawab Richard.
"Jadi selama dari tanggal 8 (waktu kematian Brigadir J) itu saya bukan bilang apa, saya memang betul-betul dihantui mimpi buruk Yang Mulia," kata Bharada E.
"Apa mimpimu? Bertemu almarhum (Yosua)?" timpal hakim.
"Betul, Yang Mulia," tutur Richard dengan suara bergetar.
Selain dihantui mimpi buruk, Bharada E merasa sangat bersalah terhadap almarhum Brigadir J.
Selain itu, Bharada E mengaku pernah membohongi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mengutip Tribunnews.com, Bharada E mengaku membohongi Kapolri saat dipanggil untuk menjelaskan peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J.
Ketika menemui Kapolri, kata dia, turut hadir Ferdy Sambo yang kala itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam.