"Saat saya dipanggil Kapolri itu, yang pertama kali dipanggil Kapolri, di situ ada pak FS (Ferdy Sambo) di depan, jadi FS masuk ke ruangan saya, tidak terlalu jauh," ungkap Richard.
Saat berada di depan ruangan Kapolri, Bharada E sempat bertemu Ferdy Sambo.
Bharada E lalu diminta Ferdy Sambo untuk mengikuti skenario yang sudah disusun perihal tembak menambak di Kompleks Polri Duren Tiga yang menewaskan Brigadir J.
"Sebelum masuk ruangan ada Pak FS di depan. Dia memeluk saya, dia ngomong, 'Kau jelaskan saja sesuai skenario itu'," ucap Bharada E menirukan perintah Sambo.
"Jadi, saya pada saat itu saya sempat membohongi Bapak Kapolri juga," ungkap Richard.
Kendati demikian, Bharada E mengaku telah menyampaikan peristiwa yang sebenarnya ketika dipanggil kedua kalinya oleh Kapolri.
Kepada Listyo Sigit, Bharada E menceritakan seluruh peristiwa yang terjadi termasuk skenario yang telah disusun oleh Ferdy Sambo.
"Pertemuan kedua (dengan Kapolri) sudah terbuka," terang Richard.
Sebagaimana diketahui, lima orang didakwa terlibat kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
Kelimanya yakni Ferdy Sambo; istri Sambo, Putri Candrawathi; ajudan Sambo, Richard Eliezer atau Bharada E dan Ricky Rizal atau Bripka RR; dan ART Sambo, Kuat Ma'ruf.
Berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum, pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh pernyataan Putri yang mengaku dilecehkan oleh Yosua di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar