Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad membahas tentang makna sesungguhnya dari mati syahid.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan tentang bom bunuh diri apakah sama saja dengan mati syahid.
Berikut penjelasan lengkap dari Ustaz Abdul Somad.
Dikutip Gridhot dari laman resmi Muhammadiyah, mati syahid adalah salah satu kemuliaan di dalam Islam.
Pada umumnya, sebutan mati syahid disematkan pada kaum muslimin yang mati dalam keadaan berperang di jalan Allah.
Mati syahid itu memiliki derajat nilai yang sama mulianya dengan kehidupan yang penuh martabat, dalam keadaan beriman, dan tidak diperbudak oleh siapapun baik secara ruhani dan jasmani.
Namun mati syahid ini tidak bisa diartikan dengan sembarangan.
Untuk memahaminya lebih baik, Ustaz Abdul Somad membandingkan dengan momen di masa Nabi.
Dikutip Gridhot dari Banjarmasin POST, Ustaz Abdul Somad menjelaskan Nabi Muhammad SAW hidup berdampingan dengan non muslim di Madinah, berbeda halnya dengan non muslim di Mekkah.
"Di Madinah Rasulullah SAW hidup bersama Bani Qainuqa, Bani Nadhir dan Bani Quraizhah serta kampung lainnya yang dihuni non muslim. Sedangkan Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Supyan sewaktu belum masuk Islam yang ada di Mekkah, Nabi SAW tidak berdampingan atau tidak bisa hidup bersama," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube sahabat uas.
Hal demikian terjadi karena di Madinah, orang-orang non muslimnya damai, sedangkan yang di Mekkah kaum non muslimnya selalu ingin perang.