Hal itu dikatakan Handoko menjadi catatan penting dalam mengusut perkara tersebut.
"Saya tidak mengatakan Ferdy Sambo itu berbohong tapi kita perlu melihat itu (ekspresi yang menunjukkan emosional),"
Menurutnya bahwa dari pembelaan Ferdy Sambo dan Kuasa Hukum tim itu lebih ke arah membuktikan bahwa adanya pelecehan seksual.
"Kalau kita lihat ya dari hal ini (keterangan di persidangan) Eliezer jauh lebih terbuka daripada Ferdy Sambo,"
Handoko mengatakan hal tersebut sebab menurutnya Sambo tampak seperti lebih menata jawaban. Sehingga terjadi perbedaan keterangan diantara keduanya.
"Beliau (Ferdy Sambo) ini sangat menata jawaban, kalau kita lihat bersama suara pun ditata, sehingga bahkan suara-suaranya juga volumenya juga jauh lebih kecil dari biasanya,"
Bahkan Handoko menilai bahwa gaya tubuh dari terdakwa Sambo juga diatur sedemikian rupa.
"Sedangkan Eliezer ini kan lebih ekspresif," kata Handoko sebagaimana dikutip dari tayangan Kompas TV.
Meskipun demikian, dia menyebutkan bahwa penataan kata kata dan suara yang mengecil tersebut tidak serta merta mengatakan seseorang berbohong.
"Dengan adanya penataan kata tadi artinya kan sudah ada perencanaan dari perencanaan atau strategi pembelaan diri, bagaimana pembelaan diri itu harus dilakukan,"
"Artinya harus menggunakan kata atau kalimat tertentu,"