Pengadilan Negeri Tondano telah resmi mengabulkan permohonan penggantian nama dan jenis kelamin Aprilia di mata hukum.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) kala itu, TNI Jendral Andika Perkasa, mengatakan jika Aprilio Manganang mengalami kelainan yang disebut hipospadia kategori serius.
Namun sayangnya, mengutip Kompas.com,Aprilio Manganang saat lahir tak mendapatkan perawatan dan pemeriksaan lanjut lantaran saat itu orang tua Aprilio Manganang mengalami keterbatasan ekonomi.
Aprilio Manganang pun akhirnya tercatat sebagai perempuan di akta kelahiran maupun di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Usut punya usut, ternyata Aprilio Manganang mempunyai ketertarikan di dunia olahraga yaitu, voli.
Ketertarikannya dalam olahraga voli ini muncul saat Aprilio Manganang melihat sang kakak yang menerima penghasilan dari olahraga voli.
Hingga pada tahun 2011, Aprilio Manganang resmi direkrut tim voli yang bernama Alko Bandung.
Sejak saat itulah, Aprilio Manganang dikenal publik karena kemampuannya.
Pada tahun 2015, Aprilio Manganang direkrut oleh Jakarta Elektronik PLN dan sukses menjadi juara Proliga di musim pertamanya.
Pada level timnas putri Indonesia, Aprilio Manganang juga sukses meraih mendali perak SEA Games 2017 dan dua perunggu SEA Games tahun 2013 dan 2015.
Sayangnya pada tahun 2020, Aprilio Manganang memutuskan pensiun dini dari bola voli.