Terlebih penembakan Brigadir J terjadi di dalam rumah dinasnya, bukan di jalanan seperti yang terekam dalam CCTV.
"Perbedaan pendapat mengenai menggunakan sarung tangan atau tidak, kepada pihak-pihak yang menganggap bahwa itu penting, pertanyaannya simpel, penembakannya terjadi di jalanan atau di dalam rumah ?" tanya Abimanyu dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One, Rabu (21/12/2022).
Karenanya menurut Abimanyu, klaim kubu Ferdy Sambo soal sarung tangan tidak ada hubungannya dengan fakta kejadian pembunuhan Brigadir J.
Ia pun mengurai kemungkinan lain yakni sang mantan Kadiv Propam baru memakai sarung tangan di dalam rumah dinasnya.
"Kalau di dalam rumah, dan pembuktiannya (pihak Sambo) menjadi andalannya ( CCTV) pada saat di luar tidak menggunakan sarung tangan, apa hubungannya? enggak ada hubungannya di sini. Karena saat di luar mungkin belum menggunakan sarung tangan, saat di dalam mengenakan sarung tangan," kata Abimanyu.
Lagipula diakui Abimanyu, seorang polisi pasti terbiasa cepat memakai sarung tangan.
"Berapa lama sih seorang polisi mengenakan sarung tangan ? bukan satu hal yang aneh dalam waktu rentang waktu 1 atau 2 menit. Kenapa itu menjadi andalan ? itu kan hal yang aneh," ujar Abimanyu.
Satu-satunya bukti kuat terkait sarung tangan adalah CCTV di dalam rumah dinas yang kini kabarnya telah hilang.
"CCTV yang di dalam TKP itu belum diungkapkan, padahal harusnya ada. Di jalanan aja ada, apa iya di dalam rumahnya enggak ada," sambungnya.
Tanggapan Pengacara Bharada E
Serupa dengan tanggapan Pakar IT, kubu Bharada E yang tersudutkan oleh klaim Ferdy Sambo pun angkat bicara terkait sarung tangan.