Menurut diplomat tersebut, China telah menjadi konsumen gas alam terbesar di dunia dan memiliki potensi besar untuk lebih meningkatkan impor bahan bakar tersebut.
Dia mencatat konsumsi gas alam di China mencapai 372 miliar meter kubik pada 2021, menandai lonjakan tahunan sebesar 12,7 persen.
“Timur menyambut gas Rusia. Ada pasar yang cukup di Timur untuk menempatkan gas Rusia,” katanya.
Ia menekankan Beijing tidak akan pernah membiarkan kekuatan luar mengganggu kerja sama energi antara China dan Rusia.
Raksasa energi milik negara Rusia Gazprom melaporkan pasokan harian ke China melalui pipa Power of Siberia telah mencapai rekor tertinggi, sementara kewajiban kontrak perusahaan terlampaui sebesar 16,4 persen.
Duta Besar China menekankan Beijing mengutuk tindakan sabotase pada September terhadap dua pipa Nord Stream, yang menghubungkan Rusia dan Jerman melalui Laut Baltik, sebagai hal yang tidak dapat diterima.
“China menentang kebijakan intimidasi yang dilakukan oleh beberapa negara di sektor energi,” kata Zhang.
Jalur pipa bawah laut Nord Stream 2 yang strategis hancur di perairan Swedia. Penyelidikan berikutnya menunjukkan ledakan terjadi akibat aksi sabotase bawah air.
Rusia menunjuk tangan-tangan intelijen Inggris, AS, dan Kanada ada di balik operasi rahasia yang dijalankan guna mendukung Ukraina.
Proyek raksasa Nord Stream 2 digarap atas kerjasama Rusia-Jerman menggunakan kontraktor Eropa, guna membuka jalan tol pasokan gas ke Eropa barat.
Tapi proyek raksasa itu ditentang AS, diduga karena bisa menghancurkan bisnis migas yang dikendalikan Washington.