Lebih lanjut, Kholik menceritakan bahwa pada saat itu sempat terjadi penyitaan rumah ibu Eny namun gagal.
"Pada saat itu pada tahun berapa ada penyitaan ternyata gak jadi karena sudah dibayar sama yang pegang surat itu," bebernya.
Bahkan tak hanya disita, rumah mewah ibu Eny itu juga nyaris di lelang dengan harga Rp 3,5 miliar namun berhasil dibayar.
Hal itu diduga karena menyangkut soal Bank.
"Pada saat itu buka lelangan terakhir rumah ini capai Rp3,5 miliar cuma gak sempat dilelang karena pada saat itu mobil-mobil mewah pada datang mau penyitaan rumah ini, sehari berikutnya gak jadi karena sudah di tutup tapi gak tahu sama siapa, dengar-dengar suratnya di Bank apa gitu," jelasnya.
Tiko menghidupi ibu Eny dari penghasilannya sebagai security perumahan.
Kehidupan Tiko dan ibu Eny yang semula kaya raya, berubah drastis saat ayahnya Herman Moedji Susanto pergi.
Bahkan disaksikan Kholik bahwa saat kepergian ayah Tiko membawa beberapa truk untuk mengangkut semua isi barang mewah rumah itu sehingga tak ada yang tersisa.
"Pas pergi aja saya lihat dia berapa truk barang-barangnya semua di angkut, sofa-sofa mahal juga diangkut semua," terangnya.
Diakui Kholik bahwa usia ayah Tiko saat itu sekitar umur 70 tahun karena terlihat sudah sangat tua.
"Saat itu mungkin usianya 70 tahunan karena dia sudah bawa tongkat, udah tua banget," tuturnya.
Source | : | Kompas.com,TribunJatim |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar